
LIPI" width="300" height="250" /> Foto: LIPI
Cibodas, 1 Jumadil Akhir 1437/10 Maret 2016 (MINA) – Bunga bangkai yang mekar di Kebun Raya CIbodas (KRC) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) beberapa waktu lalu, digadang-gadang sebagai bunga bangkai tertinggi di dunia.
Ketinggian bunga ini mencapai 3,73 meter, melampau bunga bangkai tertinggi yang pernah teridentifikasi yaitu 3,10 meter, demikian laporan dari laman resmi LIPI yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Agus Suhatman, Kepala UPT Kebun Raya Cibodas LIPI, bahkan berencana untuk mendaftarkan bunga bangkai tersebut pada Museum Rekor Indonesia.”Jika perlu masuk Guinness World of Record,” ungkapnya.
Dari data yang didapatkan, tinggi 3,10 meter tersebut diukur dari umbi sedangkan bunga bangkai yang mekar ini diukur dari pangkal batang. “Jika diukur dari umbi, tingginya bisa malebihi 4 meter,” ujarnya. Lebar bunga ini juga tergolong besar mencapai 1,60 hingga 1,70 meter.
Baca Juga: Erupsi Ganda Gunung Semeru, Warga Diimbau Jauhi Besuk Kobokan
Agus mengatakan, bunga bangkai yang bernama latin Amorphophallustitanium Becc, ini merupakan hasil eksplorasi ke Sumatera pada 2000. Tumbuhan ini dikoleksi dalam bentuk umbi yang telah memiliki buah.
“Untungnya buah tersebut sudah fase masak, bijinya kemudian kita semai di pembibitan dan setelah cukup besar dipindah ke lapangan dan ditanam di sekitar spesimen induknya,” terang Agus. Area yang dipilih menyerupai habitat awalnya yang berupa lahan miring.
“Umbi yang kami koleksi itu memiliki ukuran cukup besar sekitar 70 hingga 80 cm dengan tinggi termasuk batangnya hampir mencapai satu meter,“ ujar Agus. Ia menerangkan, perlakuan pada umbi harus hati-hati karena sensitif. “Jika terluka sedikit saja, umbi tersebut akan membusuk. Ia rentan akan bakteri.”
Namun, untunglah umbi tersebut berhasil selamat dalam perjalanan hingga kemudian disemai di kawasan KRC. Agus menerangkan bahwa sejak pertama kali ditanam, umbi tersebut telah berbunga sebanyak empat kali, pertama mekar pada tahun 2003 dengan tinggi 2,70 meter; tahun 2007 mencapai 3,17 meter dan tahun 2011 dengan tinggi 3,20 meter.
Baca Juga: Mengenang Tragedi Titanic, Refleksi Kemanusiaan dalam Cahaya Iman
“Tahun ini, bunga tersebut mekar paling tinggi dibanding tahun-tahun sebelumnya,” imbuh Agus.
Uniknya, Amorphophallus titanium Becc, Ini berbunga lebih cepat dari perkiraan “Kami perkirakan ia akan berbunga pada akhir tahun ini ternyata lebih cepat,” ujar Destri, peneliti KRC yang mengamati bunga bangkai.
Menurutnya perubahan iklim dan kemarau yang panjang mungkin menjadi salah satu penyebab mengapa proses generatif bisa berlangsung lebih cepat.
Dikatakan Desti, ketinggian bunga ini kemungkinan bersumber dari besarnya umbi. “Logikanya dengan umbi yang cukup besar maka ia mampu menyerap lebih banyak cadangan makanan untuk pertumbuhannya,” tuturnya. (T/P006/R05)
Baca Juga: Militer Israel Akui Serangan ke RS Al-Ahli di Gaza, Hancurkan Ruang Bedah dan ICU
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Pemerintahan Trump Lakukan PHK Massal di Departemen Pendidikan AS