Jakarta, 17 Rajab 1437/ 25 April 2016 (MINA) – Bupati Bojonegoro, Drs. Sutoyo M.Si., tengah gencar menyosialisasikan gaya hidup “Halalan Thayyiban” (halal dan berkualitas) hingga menjadi kesadaran besar bagi masyarakat di Bojonegoro agar dapat memproduksi makanan halal.
“Hingga makanan yang kita produksi harus betul-betul sehat, baik, dan halal,” kata Kang Yoto panggilan akrab Bupati Bojonegoro Kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA), saat menghadiri diskusi yang bertema “Rembug Rukun Warga” di Kota Tua, Jakarta, Senin (25/4).
Dia menegaskan bahwa gaya hidup Halalan Thayyiban dapat menjadikan masyarakat Bojonegoro menjadi warga yang religius sehingga selalu perhatian terhadap produk yang berlabelkan halal.
“Sekarang kami sedang mengajukan supaya ada MOU para produsen lokal kami yang berada di Provinsi Jawa Timur diberikan kesempatan untuk mendapatkan sertifikat halal,” tambahnya.
Baca Juga: BPJPH Tegaskan Kewajiban Sertifikasi Halal untuk Perlindungan Konsumen
Sementara Kepala Seksi (Kasi) Pengadaan dan Penyaluran Bidang Usaha Perdagangan Disperindag Kabupaten Bojonegoro, Yudhistira A Nugraha menjelaskan, total IKM di Kabupaten Bojonegoro yang aktif setidaknya 500 lebih, dengan komoditi ada makanan maupun produk lainnya. Sedangkan untuk produk makanan tercata 100 lebih.
“Setelah dilakukan pelatihan, ada 20 sertifikat halal yang dikeluarkan dari MUI,” tegasnya.
Yudhis menambahkan, Disperindag memfasilitasi pemasaran, baik perijinan maupun ijin PRT (Pangan Industri Rumah Tangga) dari Dinas Kesehatan, serta konsultasi perpajakan. “Yang sulit terkait sertifikat halal. Perijinan, bukan SIUP, TDP dan lain-lain,” imbuhnya. (L/anj/R05)
Baca Juga: BPJPH Tekankan Kembali Wajib Halal Telah Berlaku
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)