Semarang, MINA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang, Jawa Tengah, ajak petani untuk melaksanakan gerakan pemurnian tanah. Gerakan itu dimaksudkan untuk membersihkan tanah dari berbagai zat kimia.
Ajakan itu disampaikan Bupati Semarang Ngesti Nugraha saat melakukan panen raya padi di wilayahnya bersama gabungan kelompok tani (Gapoktan) Mandiri Desa Candirejo, Kecamatan Tuntang, Selasa (18/7).
“Caranya, dengan menggunakan pupuk kandang maupun organik secara bertahap dan berkelanjutan,” katanya.
Menurutnya, program itu juga untuk mengurangi ketergantungan petani terhadap pupuk kimia. Pemkab Semarang mendorong petani untuk membuat pupuk organik bersama para penyuluh.
Baca Juga: Fun Run Solidarity For Palestine Bukti Dukungan Indonesia kepada Palestina
“Kami juga menggandeng para siswa SMK Pertanian, untuk ikut serta bekerja sama dengan petani memasyarakatkan pertanian organik,” ujarnya.
Ketua Gapoktan Mandiri Ismail Saleh mengatakan, panen raya Bupati dengan Gapoktan dilakukan di lahan 1500 meter persegi. Di lahan tersebut para petani menanam padi varietas unggul Mapan 05 dengan dua pola.
“Yakni, pemupukan berimbang dan organi,” katanya.
Menurutnya, penggunaan pupuk kandang bersama pupuk kimia dimaksudkan untuk mengembalikan kesuburan tanah. Di lahan seluas 1.500 meter dengan pola organik murni, diperoleh hasil panen 1,7 ton gabah kering panen (GKP). Sedangkan di lahan dengan pemupukan berimbang antara pupuk kandang dan kimia, diperoleh hasil 11 ton.
Baca Juga: KNEKS Kolaborasi ToT Khatib Jumat se-Jawa Barat dengan Sejumlah Lembaga
Koordinator Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Tuntang Hety Rusmini menegaskan, para penyuluh siap mendampingi para petani memanfaatkan pupuk organik.
“Hasil panen varietas unggul Mapan 05 dengan pemupukan berimbang terbukti sangat bagus. Dari potensi 12 ton per hektare, kemarin kita ubin bisa mencapai 10,9 ton,” terangnya. (L/B04/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: [BEDAH BERITA MINA] ICC Perintahkan Tangkap Netanyahu dan Gallant, Akankah Terwujud?