Aceh Besar, MINA – Yayasan Cahaya Aceh (YCA) menggelar buka puasa bersama ratusan yatim di Medrese Cahaya Aceh, Aceh Besar, Ahad (7/4). Kegiatan tersebut difasilitasi oleh WEFA, sebuah NGO Internasional Muslim Eropa yang berpusat di Jerman.
Mohammed AlGhifari dan Irfan Bey, mewakili muslim Eropa yang tergabung dalam WEFA menyampaikan rasa senangnya dapat berbagi buka puasa dan sampai di Aceh.
“Alhamdulillah, kami sangat senang bisa sampai disini, semua muslim adalah bersaudara. Kami menyampaikan salam dari Muslimin di Eropa dan berharap doa dari adik adik Cahaya Aceh” ujarnya dalam bahasa Turki yang diterjemah oleh Founder YCA, Tgk Azwir Nazar.
Sementara Pengurus Harian Yayasan Cahaya Aceh mengucapkan terima kasih kepada WEFA, Aceh Charity dan semua pihak yang membantu suksesnya buka puasa bersama yatim ini.
Baca Juga: Cuaca Jakarta Berawan Tebal Jumat Ini, Sebagian Hujan
“Alhamdulillah, lebih 200 santri dan adik adik kita berbuka puasa di Medrese Cahaya Aceh (MeCA). Semoga berkah” ujar Mushallin Zulkifli, Ketua Yayasan Cahaya Aceh.
Menurutnya, tiap hari selama Ramadhan 1445 H sebanyak 25 santri dan ustadz pengasuh berbuka dan sahur di Cahaya Aceh. Mereka mengikuti program karantina Tahfidz gratis yang di adakan Cahaya Aceh tiap tahun.
“Daurah Ramadhan ini dilaksanakan sudah 6 tahun. Dan semua gratis. Para muhsinin dan donatur membantu buka puasa dan sahur. Alhamdulillah dikelola dengan baik dan amanah” lanjut alumni MUQ Pagar Air ini.
Program Karantina Tahfidz
Baca Juga: Kemenag Kerahkan 50 Ribu Penyuluh Agama untuk Cegah Judi Online
Tahun ini Cahaya Aceh secara spesial meluncurkan program baru yaitu karantina Tahfidz putra dan putri. Selain diajarkan tahsin dan tahfidz alQuran, peserta juga diajarkan skill pidato, kepemimpinan, disiplin, bahasa Arab dan Turki serta Kajian Keislaman dan Keilmuan.
Adapun para guru yang menjadi pengasuh adalah Hafidz/ah alumni dalam dan luar negeri. Para santri juga melakukan shalat taraweh, tahajud dan tasbih dan sunat lain selama kegiatan. Plus Rateb Haddad dan amalan selama Ramadhan.
Yayasan Cahaya Aceh didirikan oleh Azwir Nazar, mantan Presiden Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI Turki) sebagai spirit menyalakan lilin perubahan bagi masyarakat.
Selama enam tahun ini selain aktif membina anak-anak dan masyarakat melalui balai edukasi dan taman baca, secara perlahan sekarang sedang mengembangkan pusat pendidikan Medrese yang menginspirasi Tgk Turki dari hasil ziarah dan traveler banyak negara saat belajar Doktoral dan tinggal di Ankara, Turki.
Baca Juga: Indonesia Sesalkan Kegagalan DK PBB Adopsi Resolusi Gencatan Senjata di Gaza
Dengan mengandalkan media sosial dan koleganya, Medrese Cahaya Aceh juga telah membuka Dayah Tahfidz Tgk Turki untuk tamatan SD secara gratis. (R/R1/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Lomba Cerdas Cermat dan Pidato tentang Palestina Jadi Puncak Festival Baitul Maqdis Samarinda