Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

CAIR Desak Presiden Biden Atasi Kekhawatiran Muslim AS

Ali Farkhan Tsani - Rabu, 2 Maret 2022 - 17:31 WIB

Rabu, 2 Maret 2022 - 17:31 WIB

13 Views

Washington, MINA – Organisasi hak sipil dan advokasi Muslim terbesar di AS, Council on American-Islamic Relations (CAIR) mendesak Presiden Joe Biden untuk mengatasi kekhawatiran Muslim-AS saat ini.

Desakan ditujukan kepada Biden untuk mengatasi masalah domestik dan internasional komunitas Muslim AS, sebelum Biden menyampaikan Pidato Kenegaraan 2022 pada Selasa malam (1/3) waktu setempat.

Dalam sebuah pernyataan, Direktur Eksekutif Nasional CAIR Nihad Awad mengatakan, komunitas Muslim AS menantikan pidato kenegaraan itu dan meminta Biden berkomitmen untuk secara publik menangani masalah domestik dan internasional komunitas Muslim AS.

“Ini memenuhi janji kampanye Anda untuk mengakhiri Larangan Muslim,” ujarnya pada laman CAIR.

Baca Juga: Iran dan Arab Saudi Tegaskan Komitmen Perkuat Hubungan di Bawah Mediasi Tiongkok

“Lebih dari satu tahun, komunitas Muslim AS terus meminta pemerintahan Anda untuk mengatasi kerusakan yang telah dilakukan oleh larangan Muslim dan bagaimana membantu para pemegang visa yang ditolak masuk ke Amerika Serikat,” lanjutnya.

CAIR juga secara terbuka mengecam meningkatnya ancaman Islamofobia Domestik dan Internasional dan Kefanatikan Anti-Muslim.

Lembaga itu membuat laporan Islamofobia Januari berjudul “Islamofobia di Arus Utama” dan menemukan 35 lembaga dan yayasan menyalurkan hampir $106 juta ke 26 kelompok anti-Muslim antara 2017-2019.

CAIR juga menemukan lebih dari selusin insiden anti-masjid dan aktivitas anti-Muslim di sekolah, politik, dan media sosial di AS. antara 2019-2020.

Baca Juga: Kemlu Yordania: Pengeboman Sekolah UNRWA Pelanggaran terhadap Hukum Internasional

CAIR mengidentifikasi 16 insiden anti-masjid termasuk insiden perusakan, vandalisme, intimidasi, dan pelecehan.

Selama periode ini, CAIR juga mengidentifikasi 40 contoh di mana para pemimpin institusional berbagi atau memposting konten anti-Muslim secara online.

“Sementara Anda telah mengambil langkah-langkah penting untuk memerangi genosida yang sedang berlangsung di China terhadap Muslim Uyghur serta Muslim di India dan Prancis menghadapi penganiayaan ekstrem oleh supremasi dan pemerintah nasionalis. Orang-orang Muslim ini tidak melihat dukungan kuat dari Gedung Putih,” imbuhnya.

“Malam ini, kami meminta Anda untuk mengecam keras ancaman diskriminasi terorganisir dan kekerasan yang dihadapi Muslim AS setiap hari,” lanjut pernyataan. (T/RS2/1)

Baca Juga: Parlemen Arab Minta Dunia Internasional Terus Beri Dukungan untuk Palestina

Mi’raj News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Ribuan Warga Yordania Tolak Pembubaran UNRWA

Rekomendasi untuk Anda