Calgary, MINA – Sekelompok pelukis, penyair, musisi dan pembuat film berbasis di Calgary, menciptakan seni yang menggabungkan identitas budaya dan agama untuk menggambarkan keindahan Islam dengan cara melalui seni.
Sumaya Bernier, wanita, salah seorang musisi mengatakan, dia tidak pernah melihat identitas Islam ditampilkan dalam film yang dia tonton, buku yang dia baca, atau karya seni yang dia kagumi.
Pada saat berusia 15 tahun, artis yang tinggal di Calgary itu mengambil selembar kertas kosong dari printer ayahnya, berjalan ke kamarnya, dan mulai mencoret-coret.
Bernier menggambar gadis-gadis dengan rambut pirang dan mata biru.
Baca Juga: Keutamaan Menulis: Perspektif Ilmiah dan Syari
“Sering kali saya ingat saya akan membuatnya menjadi putri Disney atau boneka Bratz yang sangat saya sukai saat itu,” katanya. Seperti disebutkan CBC News, Ahad (18/9/2022).
Pada seusia itu, dia merasa ada kekurangan representasi budaya dan agama Islam di media Barat. Apa pun representasi kecil yang ada, katanya tidak akurat.
“Tinggal di Kanada dan di Barat, tidak banyak representasi positif atau bahkan akurat tentang Muslim dan Islam di media,” ujarnya.
“Kami melihat banyak kiasan teroris dan gadis Muslim yang perlu diselamatkan, dan semua acara dan film di mana dia melepas jilbabnya untuk sebuah cinta, yang sangat buruk dan representasi yang benar-benar negatif dari Islam,” lanjutnya.
Baca Juga: Daftar Hitam Pelanggaran HAM Zionis Israel di Palestina
Didorong oleh ambisi untuk menggambarkan agama seperti yang dia lihat dan membuat penggambaran yang lebih akurat, Bernier mulai membuat seni yang merupakan representasi dari siapa dirinya sebagai seorang Muslimah.
Ia mulai melukis Ka’bah di Mekah dengan gaya pelukis Belanda Vincent Van Gogh.
Ini adalah perpaduan lukisan dan gambar yang terinspirasi oleh lukisan Eropa terkenal yang disilangkan dengan arsitektur dan simbol Islam, katanya.
“Saya ingin melakukannya dengan cara di mana saya akan melakukan sesuatu yang saya sukai,” lanjutnya.
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-23] Keutamaan Bersuci, Shalat, Sedekah, Sabar, dan Al-Quran
“Pada akhirnya saya memiliki ambisi untuk mewakili Islam dan ingin menunjukkan kebenaran dan keindahan agama,” imbuhnya.
Kontribusi dan kreativitas artistik mempengaruhi disiplin seni termasuk arsitektur, kaligrafi, tekstil, keramik dan karya kaca.
Pengaruh itu terlihat jelas di beberapa bagian Eropa dan seni Eropa, seperti eksterior Katedral Monreale, di Sisilia sangat dipengaruhi oleh arsitektur Islam.
Demikian pula Pseudo-Kufic, motif dekoratif yang menyerupai aksara Kufic, banyak terdapat pada lukisan Renaisans Italia.
Baca Juga: Sejarah Palestina Dalam Islam
Karpet yang berasal dari Timur Tengah, dari Kekaisaran Ottoman dan negara Mamluk Mesir juga digunakan sebagai fitur dekoratif penting dalam lukisan dari abad ke-13 dan seterusnya, terutama dalam lukisan keagamaan.
Akan tetapi Muslim dan Islam sering disalahpahami dan disalahpahami, ujarnya.
Selama dua tahun terakhir di Kanada, Muslim telah dibunuh, diserang dan dilecehkan di depan umum karena menampilkan agama mereka.
Pertemuan Para Seniman
Baca Juga: Pelanggaran HAM Israel terhadap Palestina
Mim Fatmi, Presiden Inisiatif Muslim Barat menyebutkan, selama satu dekade, organisasinya telah mempertemukan seniman Muslim di sebuah pertunjukan seni tahunan dalam upaya membangun hubungan yang bermakna antara Muslim di Kanada.
Seniman Muslim lokal, penulis memimpikan masa depan yang lebih baik dalam antologi seni baru da mendorong kancah seni Muslim Kanada.
“Kami masih mengalami Islamofobia secara umum, di mana rasanya umat Islam masih agak terasing dan masih belum sepenuhnya menjadi bagian dari tatanan kehidupan masyarakat pada umumnya,” kata Fatmi.
Organisasinya juga telah mengadakan acara tahunan yang diadakan pada tahun 2019 memamerkan karya seni yang dibuat oleh komunitas Muslim Calgary.
Baca Juga: Peran Pemuda dalam Membebaskan Masjid Al-Aqsa: Kontribusi dan Aksi Nyata
Inisiatif Muslim Barat mengadakan galeri lain bagi para seniman untuk menampilkan karya seni mereka dan membangun hubungan di antara mereka sendiri dan masyarakat Kanada lainnya.
“Untungnya, saya pikir itu telah berubah secara signifikan, namun masih ada orang yang belum pernah benar-benar bertemu atau terhubung secara bermakna dengan orang Muslim,” kata Fatmi.
“Apalagi benar-benar merasakan seni atau kreativitas yang ditawarkan umat Islam,” lanjutnya.
Seniman Muslim dari beberapa latar belakang disiplin ilmu termasuk musik, seni rupa, puisi dan film berkumpul secara rutin untuk menjembatani kesenjangan antara dua dunia, dunia Islam dan budaya Kanada.
Baca Juga: Langkah Kecil Menuju Surga
Beberapa seniman bahkan telah menemukan makna agama Islam yang lebih dalam bagi diri mereka sendiri, yang berawal dari dunia seni. (T/RS2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)