Organisasi Islam Kanada Kutuk “Penangkapan Kekerasan” Polisi terhadap Seorang Muslim

Edmonton, MINA – Sebuah organisasi Islam terkemuka di Kanada mengutuk keras “penangkapan kekerasan” terhadap seorang pria Muslim kulit hitam oleh polisi Edmonton, yang rekamannya telah menjadi viral di berbagai platform media sosial.

Dewan Nasional (NCCM) mengeluarkan kecaman dalam sebuah pernyataan setelah insiden tersebut, yang terjadi pada hari Rabu (26/4/2023) memberikan laporan terperinci tentang kebrutalan polisi Kanada. Press TV melaporkan.

Menurut keterangan yang juga dilansir Edmonton Journal, pria tersebut ditepikan oleh aparat penegak hukum ibu kota Provinsi Alberta karena diduga melakukan pelanggaran kecepatan ringan saat perayaan Idulfitri, yang menandai berakhirnya bulan Ramadhan.

Organisasi tersebut menahan diri untuk tidak menyebutkan nama pria tersebut untuk melindungi privasi dan keluarganya,

NCCM juga men-tweet video kejadian yang terjadi di depan istri korban dan anak-anak kecil yang menemaninya.

Pria yang baru saja mengikuti shalat Jumat di sebuah masjid di kota itu, terlihat dalam rekaman itu ditarik keluar dari kendaraannya dengan kasar oleh dua petugas.

Para petugas kemudian mendorongnya ke tanah, yang satu meletakkan tubuhnya di atas tubuh pria Muslim itu dan yang lainnya menekan lehernya dengan lutut.

“Jangan salah,” kata Omar, petugas advokasi NCCM Alberta, dalam pernyataannya. “Lutut dijepit dengan keras di belakang leher seorang pria atas dugaan pelanggaran kecepatan ringan (tidak ada dakwaan KUHP).

Omar merujuk pada kekerasan serupa, kejadian yang menyebabkan kematian pria Afrika-Amerika George Floyd di kota Minneapolis, AS pada tahun 2020.

Polisi Kanada menuduh bahwa korban menolak memberikan dokumennya seperti yang diminta.

Menjelaskan alasan perlawanan korban, organisasi Muslim itu, bagaimanapun, mengatakan dia telah memperhatikan bahwa salah satu petugas tampak gelisah dan meminta pengawas untuk hadir sebelum memberikan SIM dan tanda pengenal lainnya.

Selama kejadian tersebut, seperti yang diperlihatkan dalam video, seorang wanita terdengar berulang kali memohon kepada petugas untuk “berhenti” dan mengatakan kepada mereka, “Kamu tidak seharusnya melakukan ini, ada anak-anak di dalam mobil yang menangis.”

NCCM mengatakan, pria itu menderita sejumlah luka dan keluarganya menderita tekanan mental yang signifikan.

Selama beberapa tahun terakhir, Kanada telah menyaksikan banyak kejadian islamofobia dan kejahatan rasial yang menargetkan Muslim.

Islamofobia telah memanifestasikan dirinya dalam perusakan masjid serta serangan fisik, termasuk kekerasan terhadap wanita Muslimah yang mengenakan jilbab. Kekerasan telah berubah secara tragis mematikan pada beberapa kesempatan.

Agustus lalu, sebuah laporan yang dirilis oleh lembaga pemerintah, Statistics Canada, mengungkapkan bahwa kejahatan rasial terhadap Muslim di seluruh negeri telah melonjak hingga 71 persen pada tahun 2021.

Studi tersebut menemukan bahwa jumlah serangan yang tercatat terhadap Muslim meningkat dari 84 insiden pada 2020 menjadi 144 pada 2021. Pada 2019, total 182 insiden yang menargetkan Muslim telah dilaporkan.

Rasisme jalanan seringkali terinspirasi oleh ujaran kebencian dan ekstremisme online, yang meningkat di negara ini. (T/RI-1/RS3)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: Bahron Ansori

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.