CENDEKIAWAN SEBUT SERANGAN KOALISI AMANKAN YAMAN DAN ARAB

Warga Yaman di Taiz berdemo mendukung Raja Salman bin Abdulaziz, Senin 30 Maret 2015. (Foto: Reuters)
Warga di Taiz berdemo mendukung Raja Salman bin Abdulaziz, Ahad 29 Maret 2015. (Foto: Reuters)

Makkah, 11 Jumadil Akhir 1436/31 Maret 2015 (MINA) – Sejumlah mengatakan Operasi Decisive Storm (Badai Ketegasan) bertujuan mengamankan Yaman dan kawasan Teluk secara keseluruhan.

Mantan anggota Klub Sastra Makkah, Dr Mahmoud Zaini mengatakan, serangan udara negara koalisi pimpinan Arab Saudi untuk menyelamatkan para pemimpin yang merasa terancam langsung keamanan dan stabilitasnya, Arab News yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan, Selasa (31/3).

Para intelektual mengatakan kepada media lokal, operasi tersebut bertujuan mendukung legitimasi pemerintah Yaman di mana Houthi berusaha menggoyahkan keamanan menggunakan senjata.

Menurut mereka, Operasi Decisive Strom telah menghentikan kian memburuknya situasi di Yaman dan akan mempercepat proses politik di negara itu.

Sementara itu, profesor sastra di Universitas Umm Al-Qura, Awadh Al-Jimaie mengatakan, operasi udara di Yaman menunjukkan kesiapan angkatan bersenjata Arab Saudi dan kemampuannya untuk memukul mundur setiap bahaya yang mengancam Kerajaan.

Profesor ilmu perpustakaan di Universitas Umm Al-Qura, Adnan Al-Harthi mengatakan, Yaman telah hancur oleh perang dan korupsi, ditambah kemajuan Houthi bersenjata dan penolakan mereka bernegosiasi.

Al-Harthi menuding pasukan Houthi yang telah menguasai 70 persen wilayah Yaman, mendapat bantuan dan pelatihan dari Teheran, Iran.

Dia menekankan, para cendekiawan harus memainkan perannya dalam mengungkap plot dan bahaya yang timbul dari tindakan ekspansionis Iran di wilayah tersebut.

Ketua Klub Sastra Taif, Atallah Al-Jiaid mengatakan, Operasi Decisive Storm adalah keputusan yang bijaksana yang berasal dari orang bijak yang benar-benar membaca situasi.

Profesor sastra di Universitas Tabuk dan anggota Klub Sastra Baha, Aisha Al-Hakami mengatakan, keberhasilan operasi itu dilihat dari respon cepat masyarakat internasional dan banyaknya negara yang ingin bergabung.

Sementara itu, Sekjen Hizbullah Lebanon Hassan Nasrallah mengkritisi kampanye militer pimpinan Arab Saudi terhadap kelompok milisi Houthi.

“Jika tujuannya adalah untuk menyelamatkan rakyat Yaman, mengapa Anda meninggalkan rakyat Palestina selama puluhan tahun? Mengapa Anda mengkhianati mereka? Jika tujuannya adalah untuk mengembalikan legitimasi di Yaman, kenapa Anda tidak mencari itu untuk Palestina?” kata Nasrallah untuk Raja Arab Saudi beberapa hari yang lalu dalam pidato yang disiarkan oleh televisi nasional Lebanon.

Langkah militer terhadap milisi Houthi juga memicu kemarahan dari rival Arab Saudi, yaitu Iran, sekutu utama Hizbullah Lebanon. Para pejabat di Teheran memperingatkan, aksi militer itu mengancam akan menyebar ke negara-negara lain. (T/P001/R11)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor:

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0