Beijing, MINA – Pemerintah China pada Selasa (15/10) menyatakan akan mengambil langkah tambahan untuk meningkatkan keamanan pasukan penjaga perdamaiannya yang ditempatkan di Lebanon, menyusul serangan Israel terhadap Pasukan Sementara PBB di negara itu (UNIFIL), media pemerintah melaporkan.
Juru bicara Kementerian Pertahanan China, Wu Qian mengatakan pasukan penjaga perdamaian Tiongkok dengan UNIFIL aman sekarang dan bahwa Beijing memantau dengan ketat situasi keamanan di negara itu, demikian dilansir Anadolu.
“(Kami) akan mengambil langkah-langkah tambahan untuk memperkuat perlindungan keamanan pasukan,” kata Wu.
Ia menambahkan bahwa “Beijing sangat prihatin dan mengutuk keras serangan militer Israel terhadap UNIFIL.”
Baca Juga: Trump Ancam Keras Jika Sandera Israel Tak Dibebaskan Sebelum Pelantikannya
“Kami menuntut penyelidikan menyeluruh atas insiden tersebut dan meminta pertanggungjawaban dari mereka yang bertanggung jawab. Kami mendesak pihak-pihak terkait untuk mengambil tindakan nyata guna mencegah insiden seperti itu terjadi lagi. Pihak-pihak yang terlibat dalam konflik harus memastikan keselamatan personel dan aset UNIFIL,” kata Wu.
Ahad lalu, empat penjaga perdamaian UNIFIL terluka akibat penembakan tentara Israel di pos mereka di Lebanon selatan.
UNIFIL didirikan sebagai pasukan sementara beberapa dekade lalu, pada tahun 1978, untuk membantu memulihkan perdamaian di kawasan tersebut dan sebagai konfirmasi penarikan pasukan Israel dari Lebanon.
Israel telah melancarkan serangan udara besar-besaran di seluruh Lebanon dengan klaimnya sebagai menargetkan Hezbulloh sejak 23 September, menewaskan sedikitnya 1.500 orang termasuk warga sipil melukai lebih dari 4.500 lainnya, dan membuat lebih dari 1,34 juta orang mengungsi.
Baca Juga: Aksi Protes anti-Pemerintah meletus di Provinsi Suwayda, Suriah
Kampanye udara tersebut merupakan eskalasi dari perang lintas perbatasan selama setahun antara Israel dan Hezbulloh sejak dimulainya serangannya di Jalur Gaza, di mana Israel telah menewaskan hampir 42.300 orang, sebagian besar dari mereka adalah wanita dan anak-anak, sejak 7 Oktober 2023.
Meskipun ada peringatan internasional bahwa Timur Tengah berada di ambang perang regional di tengah serangan gencar Israel terhadap Gaza dan Lebanon, Israel memperluas konflik pada tanggal 1 Oktober dengan melancarkan serangan darat ke Lebanon selatan. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Pejuang Palestina Berhasil Usir Tentara Israel di Nablus