Beijing, MINA – Cina membela sekutunya Pakistan pada hari Selasa (22/8) setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyebut negara itu sebagai ‘surga persembunyian’ kelompok militan dan terus ‘memberikan tempat untuk teroris’.
Ketika ditanya tentang pidato Trump, juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina Hua Chunying mengatakan, Beijing tidak bisa menerima ‘tuduhan’ Washington tersebut.
Ia mengatakan Pakistan telah berada di garis depan dalam perjuangan melawan terorisme dan telah melakukan ‘pengorbanan besar’ dan ‘kontribusi penting’ dalam kampanye kontraterorisme, Times of India melaporkan yang dikutip MINA, Rabu (23/8).
“Kami percaya bahwa masyarakat internasional harus sepenuhnya mengakui sikap antiterorisme Pakistan,” ujarnya dalam sebuah press briefing harian.
Baca Juga: Israel Perintahkan Warga di Pinggiran Selatan Beirut Segera Mengungsi
“Kami senang melihat Pakistan dan Amerika Serikat melakukan kerja sama antiteror atas dasar saling menghormati, dan bekerja sama untuk keamanan dan stabilitas di kawasan dan dunia,” kata Hua.
Cina dan Pakistan saling menganggap ‘sahabat dalam segala kondisi’ dan memiliki hubungan diplomatik, ekonomi, dan keamanan yang erat.
Beijing memiliki perhatian sendiri tekait keamanan di kawasan ini, khususnya hubungan antara militan di Pakistan dan Afghanistan dan kelompok-kelompok Islam Cina yang dipersalahkan atas kekerasan di wilayah barat Xinjiang.
“Kami berharap kebijakan AS yang relevan dapat membantu mempromosikan keamanan, stabilitas dan pembangunan Afghanistan dan kawasan ini,” kata Hua.
Baca Juga: Diboikot, Starbucks Tutup 50 Gerai di Malaysia
Trump pada hari Senin membawa AS ke konflik terbuka di Afghanistan, mengindikasikan dia akan mengirim lebih banyak tentara ke sana dan bersumpah akan ‘memenangkan perang’.
Trump menegaskan sejumlah pihak lain – sekutu pemerintah Afghanistan, Pakistan, India, dan NATO – meningkatkan komitmen mereka untuk menyelesaikan konflik 16 tahun tersebut, namun dia melontarkan kritikan keras pada Pakistan.
Pejabat senior AS memperingatkan bantuan keamanan untuk Pakistan dapat dikurangi kecuali negara bersenjata nuklir tersebut bekerja lebih keras dalam mencegah militan menggunakan tanahnya sebagai lokasi persembunyian yang aman.
Sementara itu kritikus mengatakan, Pakistan melihat militan seperti Taliban sebagai alat yang berguna untuk membatasi pengaruh saingan lama mereka, India.
Baca Juga: Survei: 37 Persen Remaja Yahudi di AS Bersimpati dengan Hamas
Pakistan membantah mengizinkan gerilyawan mengungsi ke wilayahnya, dengan mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan tindakan terhadap semua kelompok. (T/R11/B05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Hongaria Cemooh Putusan ICC, Undang Netanyahu Berkunjung