Beijing, MINA – Departemen Kesehatan Cina memberikan konfirmasi pada Senin (27/1) melaporkan, jumlah korban yang tewas akibat virus corona meningkat menjadi 80 orang.
Mengutip Anadolu Agency, ada 2.744 kasus pneumonia yang dikonfirmasi akibat terkait wabah tersebut. Virus yang dapat disebut sebagai 2019-nCoV, menelan 80 jiwa dan 461 dalam kondisi kritis, dari 5.794 kasus yang telah dilaporkan.
Kantor berita Xinhua, melaporkan, situasi pneumonia telah mengakibatkan 80 kematian itu termasuk 76 di provinsi Hubei dan masing-masing satu di Shanghai, Henan, Hebei, dan provinsi timur laut Heilongjiang.
Departemen Kesehatan juga mengatakan total 32.799 kontak dekat telah dilacak, dengan 30.453 di antaranya dalam pengamatan medis dan 583 lainnya dipulangkan.
Baca Juga: Dari Dalam Penjara Imran Khan Serukan Perpanjangan Batas Pemulangan Pengungsi Afghanistan
Selain itu, delapan kasus yang dikonfirmasi telah dilaporkan di Hong Kong, lima di Makau dan empat di Taiwan.
Virus, yang berasal dari kota Wuhan tersebut telah menyebar di 29 provinsi di negara Cina.
Sebanyak lebih dari 30 kasus dilaporkan telah tersebar di negara Jepang, Korea Utara, Korea Selatan, Thailand, AS, Singapura, Prancis, Malaysia, Australia, dan Vietnam.
Pemerintah Cina pada Ahad (26/1) mengumumkan rencana untuk memperpanjang liburan Tahun Baru Imlek yang semula dijadwalkan akan berakhir pada 30 Januari.
Baca Juga: UN-Habitat: Jutaan Orang di Afghanistan Tidak Memiliki Akses Air Bersih
Para pelancong dari Cina kemudian dipindai untuk mengidentifikasi virus di bandara-bandara di seluruh dunia, dan banyak maskapai menunda penerbangan ke Wuhan.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengadakan pertemuan pada Kamis (23/1) dan menunda keputusan untuk menyatakan wabah darurat kesehatan. Mereka mengatakan masih diperlukan informasi lebih lanjut tentang wabah virus corona tersebut. (T/Mee/R7/RS2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Jubir Pemerintah: Iran Tidak Akan Bergantung kepada Kesepakatan dengan AS