Turin, MINA – Media berbasis di Italia, Bitter Winter, pada edisi Sabtu (22/8) mengungkapkan, pemerintah Cina dalam enam bulan pertama tahun 2020, telah menangkap 1.634 anggota gereja The Church of Almighty God (CAG).
Cina juga menyita uang senilai 4,94 juta RMB (sekitar $ 710.000 atau Rp10 miliar lebih) milik gereja dan aset pribadi.
Beberapa pemerintah daerah di seluruh China mengintensifkan langkah-langkah pemeliharaan stabilitas sosial di tengah wabah virus Covis-19, terutama yang menargetkan kelompok-kelompok agama yang dilarang. Termasuk anggota CAG, gerakan agama baru Kristen Cina terbesar.
Di provinsi tengah Henan, 211 anggota gereja ditangkap.
Baca Juga: Hongaria Cemooh Putusan ICC, Undang Netanyahu Berkunjung
Seorang pegawai pemerintah dari kota Sanmenxia mengatakan, pemerintah kota telah mengadopsi rencana untuk menindak CAG sebelum wabah virus Corona. “Jika bukan karena pandemi, lebih banyak lagi anggota CAG yang akan ditangkap,” katanya.
Pada awal Juni, enam petugas polisi menyerbu ke rumah seorang anggota CAG di kota Xinxiang dan menangkap tiga anggota gereja yang sedang rapat.
Petugas mengklaim bahwa mereka diam-diam memasang alat pendengar di dekat pintu untuk melakukan pemantauan.
Pada 26 Mei, polisi kota Xinyang menangkap pasangan dari kota Zhumadian, keduanya anggota CAG, yang bekerja di daerah tersebut.
Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki
Menurut sebuah sumber, petugas menyamar sebagai kurir dan mendapatkan alamat pasangan tersebut dengan mengklaim bahwa mereka memiliki paket untuk mereka.
Pada 24 Mei, polisi menangkap seorang anggota CAG di rumahnya di kota Kaifeng. Selama interogasi, petugas menunjukkan rekaman pengawasan wanita itu dan menjelaskan bahwa dia telah diawasi sejak lama.
Mereka kemudian mencoba memaksanya menjadi agen rahasia untuk membantu mereka menangkap pemimpin CAG.
Menurut orang dalam pemerintah dari kota Zhumadian, pemerintah provinsi mengatur operasi penangkapan besar-besaran yang menargetkan anggota CAG pada bulan Mei dan Juni.
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina
Materi terkait Gereja apa pun yang ditemukan di rumah orang percaya kemudian digunakan sebagai bukti untuk memenjarakan mereka.
Di provinsi tenggara Jiangxi, polisi menangkap 116 anggota CAG dan menyita 378.000 RMB (sekitar $ 54.000) milik gereja dan aset pribadi. Sementara di kota Ji’an, 23 orang ditangkap pada 1 Juni.
Di provinsi timur Shandong, 151 anggota CAG ditangkap, dan 218.500 RMB (sekitar $ 31.000) milik gereja dan aset pribadi disita. Di tetangga Provinsi Jiangsu, setidaknya 157 anggota CAG ditangkap, dan 28.800 RMB (sekitar $ 4.100) disita sebelum Juli.
Sekitar 400.000 anggota CAG di Tiongkok, telah ditangkap dari tahun 2011 hingga 2019. Sejumlah 146 pengikut gereja juga telah dianiaya hingga meninggal sejak berdirinya CAG pada tahun 1991.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Menurut laporan 2018 oleh Kantor Komisioner Tinggi Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNHCR), penganiayaan pemerintah komunis Cina telah menyebabkan setidaknya 500.000 anggota CAG meninggalkan rumah mereka. (T/RS2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu