New Delhi, MINA – Sedikitnya 34 orang dilaporkan meninggal dunia akibat banjir bandang dan tanah longsor yang melanda sejumlah wilayah di India timur laut dalam beberapa hari terakhir.
Curah hujan tinggi selama tiga hari berturut-turut telah memicu bencana tersebut, menimbulkan kerusakan infrastruktur, pemadaman listrik, serta evakuasi massal, menurut laporan resmi otoritas India.
Laporan itu mengatakan, lebih dari 30 korban jiwa tercatat, tersebar di berbagai negara bagian. Rinciannya, delapan orang tewas di negara bagian Assam, sembilan orang di Arunachal Pradesh, dan enam orang di Meghalaya.
Di Mizoram, tanah longsor menewaskan lima orang, sementara dua korban lainnya dikonfirmasi meninggal di Nagaland dan Tripura.
Baca Juga: Jerman Setujui Ekspor Senjata Hampir €485 Juta ke Israel Sejak Oktober 2023
Petugas juga melaporkan tiga anggota keluarga di kota Guwahati, Assam, tewas tertimbun longsor.
Menanggapi situasi darurat ini, Kepala Menteri Meghalaya, Conrad K Sangma, meminta seluruh tim tanggap darurat untuk tetap siaga, terutama di daerah-daerah rawan longsor dan dataran rendah.
“Tim darurat diminta untuk tetap waspada, terutama di daerah rawan longsor dan dataran rendah,” kata Sangma, dikutip dari Al Jazeera, Selasa (3/6).
Sementara itu, Angkatan Darat India telah melancarkan operasi penyelamatan skala besar di negara bagian Manipur, mengevakuasi ratusan warga ke tempat yang lebih aman.
Baca Juga: Yaman Kembali Serang Bandara Ben Gurion dengan Rudal Balistik
“Warga telah dipindahkan ke tempat yang lebih aman. Makanan, udara, dan obat-obatan penting disediakan,” kata pernyataan resmi militer India.
Hujan deras masih berpotensi berlanjut di wilayah timur laut India, menurut badan meteorologi setempat. Beberapa kota mengalami pemadaman listrik parah yang menyebabkan penutupan sementara sekolah dan perguruan tinggi.
India memang kerap dilanda banjir dan tanah longsor selama musim hujan, yang biasanya berlangsung antara Juni hingga September.
Meski penting bagi sektor pertanian, musim ini juga kerap membawa bencana dan korban jiwa akibat infrastruktur yang rapuh.[]
Baca Juga: Cegah Panas Ekstrem, Saudi Gunakan Pendingin di Masjidil Haram
Mi’raj News Agency (MINA)