Jakarta, MINA – Dai Jama’ah Muslimin (Hizbullah) Midfallah mengatakan bahwa sistem khilafah yang ada di dalam Islam tidak mengancam keberadaan suatu negara.
Pandangan itu disampaikan oleh Midfallah dalam penyampaiannya tentang sistem kepemimpinan di dalam Islam pada acara pendidikan kilat bertema “Pendalaman Pemahaman Jama’ah Imamah” di Kelurahan Kapuk Muara, Jakarta Utara pada hari Ahad (13/8).
“Khilafah itu tidak mengancam negara ini, karena khilafah ini bukan khilafah negara seperti paham ISIS,” katanya di depan sekitar 50 peserta pendidikan.
Menurutnya, khilafah yang dipraktikkan oleh Khulafa Rasyidin adalah khilafah yang mengikut minhaj kenabian yang bersifat universal dan lintas wilayah atau negara.
Baca Juga: Prof. El-Awaisi Serukan Akademisi Indonesia Susun Strategi Pembebasan Masjidil Aqsa
Ia mengisahkan tentang Raja Najasyi yang masuk Islam, tapi Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam tidak menyuruh membubarkan kerajaannya.
“Rasulullah tidak diutus untuk kekuasaan. Tetapi ketika kekuasaan itu diberikan, maka diterima. Seperti nabi-nabi sebelumnya. Seperti Nabi Zulkifli dan Daud, kerajaannya diberikan oleh orang lain. Nabi Sulaiman tidak mewarisi kerajaan ayahnya Nabi Daud, tapi langsung diberikan oleh Allah,” ujarnya.
Ia menambahkan, pemahaman bahwa syariat Islam tidak bisa dilaksanakan tanpa adanya kekuasaan adalah tidak benar. (L/RI-1/P1)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Syeikh Palestina: Membuat Zionis Malu Adalah Cara Efektif Mengalahkan Mereka