Lampung Selatan, MINA – Dr Makmun Muhammad Shaleh, MA., dai Pondok Pesantren Al-Fatah Indonesia lulusan Pascasarjana Universitas Bakhtalridha, Provinsi White Nile, Sudan, menjelaskan pemahaman mengenai konsep khilafah merujuk pada pola jejak kenabian Rasulullah SAW atau an-Nubuwwah.
Hal itu ia sampaikan dalam acara Tabligh Akbar dengan tema “Memperkokoh Aqidah Merajut Ukhuwwah Islamiyah Sebagai Implementasi Islam Rahmatan lil Alamiin”di Masjid An-Nubuwwah, Muhajirun, Lampung Selatan, Ahad (28/4).
Ia menyampaikan analisa mengenai pemikiran Wali Al-Fattah tentang khilafah yang menempuh jejak kenabian (Khilafah ala Minhaji Nubuwwah), menurutnya pola inilah yang ditempuh para khulafa ar-Rasyidin atau Kekhalifahan Rasyidin.
“Kekhilafahan bagi Wali Al-Fattah bukan kekuasaan yang dibatasi oleh teritorial dan didapatkan dengan cara berpolitik, melainkan dengan berpijak pada Al-Quran dan As-Sunnah sebagaimana cara Rasulullah dan para khulafa ar-Rasyidin dalam memimpin,” jelasnya.
Baca Juga: Menag RI dan Dubes Sudan Bahas Kerja Sama Pendidikan
Lebih lanjut, pemikiran Wali Al-Fattah ini tentunya mempunyai landasan dan hasil dari penghayatan sehingga beliau berkesimpulan bahwa menyatukan umat Islam dengan cara mendirikan partai politik Islam bukan contoh dari Islam melainkan cara di luar Islam.
Selain itu, Dr. Makmun juga menceritakan kisah nabi bahwa Allah pernah mengutus salah satu malaikat bersama malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad, kemudian malaikat tersebut berkata, “Sesungguhnya Allah Azza wa jalla memberikan pilihan bagi Muhammad apakah engkau mau menjadi nabi atau seorang raja, kemudian Rasulullah berkata “Aku ingin menjadi seorang Nabi dan Hamba”.
Dengan demikian muncullah pemikiran Wali Al-Fattah tentang persoalan khilafah yang dikenal dengan istilah Khilafah ala Minhajin Nubuwwah (khilafah yang mengikuti jejak kenabian).
Dr. Makmun telah lulus ujian desertasi pada Program Pascasarjana (S3) Prodi Studi Islam (Al-Aqidah) di Universitas Bakhtalridha, Provinsi White Nile, Sudan pada 28 Februari 2019. Dia mempertahankan disertasi berjudul “Khilafah ‘ala Minhajin Nububwah, Analisa Pemikiran Wali Al-Fattah Dalam Menyatukan Ummat.”
Baca Juga: Mendikti Sampaikan Tiga Arah Kebijakan Pendidikan Tinggi Indonesia
Dalam kesempatan ini Dr. Makmun menyerahkan salinan disertasinya kepada Imaamul Muslimin.
Tabligh Akbar dan Festival Sya’ban 1440 H merupakan acara tahunan yang diselenggarakan oleh Jama’ah Muslimin (Hizbullah). Diperkirakan diturunkan tabligh akbar ini dihadiri sekitar 10 ribu jamaah dari berbagai daerah di slimin Indonesia dan luar negeri, seperti Malaysia, Filipina, Thailand, dan Palestina.(L/Ayu/B05)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Kedutaan Besar Sudan Sediakan Pengajar Bahasa Arab untuk Pondok Pesantren