Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dampak Ibadah Bulan Ramadhan

Ali Farkhan Tsani - Senin, 1 Mei 2023 - 17:21 WIB

Senin, 1 Mei 2023 - 17:21 WIB

9 Views

Oleh : Husen Kuromaa, Pengajar Tahfidz Al-Qur’an Masjid Al-Fatah Ciparay, Garut, Jabar

Tanpa terasa bulan Ramadhan telah berakhir, tapi bukan berarti kebiasaan baiknya juga ikut berakhir dan dilupakan begitu saja. Seolah hanya sebatas rutinitas tahunan dan tidak mempunyai efek kesan yang membekas dalam hidup.

Sejatinya Ramadhan menyimpan banyak sejuta hikmah di dalamnya. Maka sayang sekali rasanya jika kita tidak mampu menangkap salah satu darinya.

Mari sejenak kita merenungi apa saja yang bekas yang ditinggalkan olehnya untuk kita ambil dan jadikan pelajaran hidup yang sangat berharga.

Baca Juga: [Hadits Arbain ke-9] Jalankan Semampunya

Mau Berapakali lagi Ramadhan?

Sejatinya hidup ini hanya pengulangan siang dan malam dan kebiasaan kitalah sebagai penentunya. Itulah ketentuan adil dari Sang Maha Pencipta, Allah Ta’ala, yang memberikan manusia pilihan dan manusia bertanggung jawab atas pilihannya itu.

Berkaitan dengan Ramadhan, kalaulah diperhatikan dengan seksama, taruhlah setiap orang baligh di mulai dari usia 17 tahun. Jika ia usianya sekarang 20 tahun, berarti dia sudah bertemu dengan bulan Ramadhan sebanyak 4 kali.

Kalau usianya sekarang 30 tahun, berarti sudah bertemu Ramadhan sebanyak 14 kali. Begitu juga jika usianya sudah 40 tahun, berarti sudah 24 kali dan seterusnya.

Baca Juga: Amalan Sunnah pada Hari Jumat

Kalaulah momen pertemuan kita dengannya sudah banyak, mau menunggu berapa kali Ramadhan lagi, agar kita mampu menjadi karakter yang lebih baik dimata Allah Ta’ala melalui pintu itu?

Dampak Ramadhan

Setiap muslim sangat antusias sekali tatkala bulan Ramadhan tiba, itu adalah nikmat dan karunia dari Allah Ta’ala.

Dampak dari itu ialah terjadinya peningkatan iman dan taqwa, baik dari segi kualitas dan kuantitas.

Baca Juga: [Hadits Arbain ke-8] Mengajak Kepada Kalimat Syahadat

Dikatakan, saat Ramadhan si fulan mampu mengkhatamkan baca Al-Quran sampai 10 kali khatam dan mampu mendirikan shalat tahajudnya dan lain sebagainya.

Itu adalah langkah awal yang bagus. Namun perlu diingatkan kembali, jangan sampai terjebak kepada perangkap setan.

Terlupa bahwa bulan Ramadhan adalah bulan tarbiyyah atau bulan latihan dan pembiasaan amal-amal baik.

Maka salah satu indikasi seseorang telah mendapatkan pendidikan dengan baik dari bulan Ramadhannya, ialah adanya perubahan positif secara permanen dan jangka panjang yang nampak darinya. Bukan hanya pada bulan Ramadhan saja, melainkan terus pada bulan berikutnya.

Baca Juga: Tertib dan Terpimpin

Cukup mudah mendeteksi keberhasilan seseorang dalam menjalani bulan Ramadhannya, lihat saja apa yang terjadi pada dirinya saat menjalani bulan setelahnya dan seterusnya. Apakah baik dan lebih baik, atau biasa dan malah memburuk.

Analogi Sederhana

Kesempatan baik datangnya bulan Ramadhan selama 29-30 hari itu, adalah momen penting dalam rangka memperbaiki diri dan mengevaluasi.

Ibarat mengisi batre hp selama sejam untuk dipakainya selama 11 jam kemudian. Itulah antara lain hikmah dari Ramadhan yang Penulis rasakan.

Baca Juga: [Hadits Arbain ke-7] Agama itu Nasihat

Berjuang selama sebulan full demi perjalanan panjang selama 11 bulan kemudian. Mengisi energi keimanan dan ketaqwaan kita agar kuat dan mampu mengarungi ujian dan rintangan di waktu panjang ke depan.

Mari Menjadi Lebih Baik

Marilah kita sejenak merenungkan Surat Al-Hasyr ayat 18.

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَلْتَنظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۖ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِيرٌۢ بِمَا تَعْمَلُونَ

Artinya, “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”.

Baca Juga: Pentingnya Memahami Fiqih Jual Beli dalam Berdagang

Ayat ini dikatakan oleh Ibnul Qoyyim dan As-Sa’dy merupakan landasan ayat mengenai muhasabah diri. seseorang harus merenungkan dan melihat kembali apa yang telah dia kerjakannya untuk masa depannya, jadi seseorang harus meluangkan waktu bagi dirinya untuk memikirkan hal itu. Dan ini bukan dilakukannya setahun sekali saja, namun dilakukan sepanjang hayatnya.

Konteksnya dengan bulan Ramadhan yang sudah berlalu, marilah kita berusaha melanjutkan kembali pelajaran dan hikmah darinya. Baik dari puasanya, ibadahnya, bacaan Qur’annya dan iman berserta taqwanya.

Hadirkan kembali selalu hadiah Ramadhan itu, selama kesempatan hidup ini masih kita genggam dan rasakan. Insya-Allah. (A/hsn/RS2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Selesaikan Masalahmu dengan Sabar dan Shalat

Rekomendasi untuk Anda

Tausiyah
Tausiyah
Tausiyah
Tausiyah
Tausiyah
Tausiyah