Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Daud Abdullah: Media Barat Harus Berimbang Beritakan Isu Timur Tengah

Rendi Setiawan - Rabu, 25 Mei 2016 - 12:24 WIB

Rabu, 25 Mei 2016 - 12:24 WIB

206 Views

Jakarta, 18 Sya’ban 1437/25 Mei 2016 (MINA) – Direktur lembaga pemantau Timur Tengah Middle East Monitor (MEMO) berbasis di Inggris Dr. Daud Abdullah mendesak media-media Barat untuk memberikan informasi yang berimbang dalam pemberitaan, khususnya terkait isu Timur-Tengah.

“Pemberitaan media Barat tentang isu-isu Timur-Tengah amat bervariasi dari satu lokasi ke lokasi lain, kepentingan keuangan dan pengaruh politik dari media besar telah memengaruhi kebijakan editorial surat kabar serta stasiun TV dan radio,” ujarnya kepada wartawan Mi’raj Islamic News Agency (MINA) di sela-sela Konferensi Internasional Media Islam (International Conference of Islamic Media – ICIM) di Auditorium Adhyana, Wisma ANTARA, Jakarta, Rabu (25/5).

Konferensi ICIM merupakan upaya lanjutan dari berbagai media terkemuka yang digagas Kantor Berita Islam MINA (Mi’raj Islamic News Agency), bekerjasama dengan Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara, dan Harian Republika guna menyeimbangkan berita-berita Barat yang selama ini mendiskreditkan Islam.

Daud mengatakan bahwa banyak fakta-fakta yang didistorsi, ditekan dan ditutup-tutupi, serta akhirnya kebenaran selalu menjadi korban pertama timbulnya konflik yang sering mengakibatkan perang saudara.

Baca Juga: Hezbollah Serang Pangkalan Utama Militer Israel di Tel Aviv

“Sebuah fakta palsu dibangun untuk mengorbankan kebenaran, dan ketika kebenaran menjadi korban maka demokrasi akan rusak. Hal ini tidak ada yang lebih jelas lagi daripada campur tangan militer Barat di Timur Tengah,” ujarnya.

“Disadari maupun tidak, wartawan ikut serta berkontribusi dalam pemalsuan fakta dan menyebarkan informasi yang salah. Sebenarnya, perang itu terjadi akibat dari informasi yang salah,” imbuhnya.

Semua informasi yang disebarkan oleh surat kabar, kata Daud, kemudian diolah dan dimanfaatkan oleh intelijen untuk kepentingan mereka. “Bahkan, invasi yang terjadi di Kuwait berawal dari peran seorang jurnalis,” ungkapnya.

Di akhir penyampaiannya, ia berharap, dengan diselenggaranya Konferensi ICIM, media-media Islam akan bersatu, khususnya dalam pemberitaan tentang dunia Islam dan isu-isu penting yang terjadi di Timur-Tengah bisa disebarkan secara berimbang, valid, dan bisa dipertanggungjawabkan. (L/P011/P007/P008/R05)

Baca Juga: Isi Surat Persembahan Hezbollah untuk Keluarga Para Martir

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Kolom
Kolom
Indonesia
Kolom
Indonesia
MINA Millenia
Kolom
MINA Preneur
MINA Health