Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dayah Insan Qurani Aceh Lahirkan 11 Hafidz Angkatan Pertama

Rana Setiawan - Jumat, 26 Mei 2017 - 17:00 WIB

Jumat, 26 Mei 2017 - 17:00 WIB

512 Views

(Foto: Kemenag)

(Foto: Kemenag)

Banda Aceh, 29 Sya’ban 1438/26 Mei 2017 (MINA) – Kepala Kanwil Kementerian Agama Aceh, HM Daud Pakeh mengapresiasi Dayah Insan Qur’ani yang telah mewisuda 11 santri penghafal Al-Quran 30 Juz meski dalam usia pesantren yang masih sangat Muda.

Apalagi, para santri ini juga telah mengukir prestasi di tingkat Nasional. Mereka telah menyelesaikan pendidikannya di Madrasah Aliyah.

“Kita Bangga, di Aceh banyak pendidikan Islam dan semakin bersaing. Kita dukung semua lembaga untuk pendidikan anak kita,” ujar Kakanwil, Kamis, (25/5). Daud Pakeh tidak bisa menghadiri proses wisuda karena sedang bertugas di luar daerah.

Dayah IQ ini lembaga baru, tapi sudah menghasilkan sesuatu yang sangat luar biasa. Kita berharap dukungan semua dari semua pihak, termasuk dukungan dari Pemerintah Daerah,” lanjutnya, demikian keterangan pers Kemenag.

Baca Juga: Hingga November 2024, Angka PHK di Jakarta Tembus 14.501 orang.

Haflah Takhrij atau wisuda bagi lulusan angkatan pertama Dayah tersebut digelar di Aula UCC Ahmad Dahlan Universitas Muhammdiyah Banda Aceh, Rabu, 24 Mei 2017. Menurut, Pimpinan Dayah Insan Qur’ani (IQ), Muzakkir Zulkifli, ada 61 wisudawan angkatan pertama dan 11 santri di antaranya hafiz Al-Quran 30 juz. Sementara sebagian lainnya sudah memasuki hafalan 30 juz.

Proses wisuda diwarnai dengan demo hafalan para santri di hadapan orang tua dan tamu lainnya. Muzakkir Zulkifli berharap wisudawan angkatan pertama ini menjadi pribadi yang bisa mengharumkan nama dayah dimanapun berada.

“Kesuksesan kalian akan sangat menginspirasi adik-adik leting di dayah. Karenanya, raihlah kesuksesan, buat orang di sekitar terinspirasi sebanyak mungkin dan jadilah pribadi bermanfaat pada banyak orang,” pesan Muzakkir.

Kepada 61 wisudawan, Muzakkir juga mengingatkan agar terus menjaga hafalan, terutama bagi yang telah khatam 30 juz. Adapun mereka yang sedang menjalani proses 30 juz agar terus melanjutkan hafalannya.

Baca Juga: Menag: Guru Adalah Obor Penyinar Kegelapan

“Kami menunggu kalian 9 tahun mendatang, saat kalian telah menyelesaikan pendidikan lanjutan bahkan harus ada yang jadi doktor,” tambahnya.

Wisuda Alumni Pertama Dayah IQ juga diisi orasi Ilmiah yang disampaikan Ketua Ikatan Alumni Timur Tengah (IKAT) Aceh Tgk HM Fadhil Fahmi. Dalam kesempatan itu, ia menyampaikan tentang peran alumni dayah Insan Qur’ani agar tetap menjadi Insan Qur’ani dimanapun berada.

Menurutnya, ada tiga hal yang harus dilakukan sebagai alumni, yaitu husnun-niyyah (baguskan niat), husnul-muamalah (baguskan muamalah), dan husnul-ibadah (baguskan ibadah). Pelihara kedisplinan ibadah yang telah diajarkan di dayah.

Selain wisuda kelas tiga MA, Dayah Insan Qur’ani juga mewisudakan 11 orang santriwan/wati program tahfiz khusus yang telah berhasil khatam hafal Qur’an 30 juz.

Baca Juga: AWG Gelar Dauroh Akbar Internasional Baitul Maqdis di Masjid Terbesar Lampung

Dayah IQ selama ini bernaung di bawah Yayasan Pendidikan Ulumul Qur’an (YPUQ) Aneuk Batee dan baru berjalan pada Juli 2014. Meski terbilang baru berdiri, dayah yang bermarkas di Gampong Aneuk Batee Kecamatan Suka Makmur Kabupaten Aceh Besar ini telah berhasil meraih berbagai prestasi, baik di Aceh maupun Nasional.

Dayah IQ memiliki pogram kurikulum terpadu yaitu, Kurikulum Diknas, PM Gontor dan Pesantren Salafiyah. Dayah ini mengelola tiga jenjang pendidikan, yaitu: Madrasah Tsanawiyah (MTs), Madrasah Aliyah (MA) dan program khusus Tahfidh Alquran.

“Selain fokus pada program tahfidh Al Quran, Bahasa Arab dan Bahasa Inggris, dayah juga fokus pada bidang science dan kajian literatul Islam kalasik dan kontemporer serta pengembangan bakat minat santri,” jelas Muzakir.

Kesebelas santri yang telah berhasil hafiz Al-Quran tersebut, berasal dari berbagai daerah di Aceh dan Indonesia. Mereka terdiri dari Rahmatul Zahra (Krueng Ceuko, Nagan Raya), Syahara Ulfa Ramadhani dan Fitria Ulfa Ramadhani (Jakarta), Rahimah (Alur Langsat, Aceh Tenggara), Nur Akmalia (Cot Bada, Bireuen), Hikmatul Husna (Matang Aron, Aceh Timur), Muntadhar (Aceh Besar), Amrina Rasyada (Aceh Timur), Raisa Karima dan Siti Munadia Kamila (Banda Aceh), serta Ulya Rifqah (Keude Dua, Aceh Timur). (T/R01/B05)

Baca Juga: Embassy Gathering Jadi Ajang Silaturahim Komunitas Diplomatik Indonesia

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

MINA Health
Indonesia
Kolom
Indonesia
Kolom