DEMA Fakultas Adab UIN Raden Intan Gelar Diskusi Literasi

Pringsewu, MINA – Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Fakultas Adab UIN Raden Intan Lampung menggelar Diskusi Literasi di STMIK Pringsewu, Rabu (29/6).

Kegiatan bertajuk Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Gerakan Literasi Melalui Pemanfaatan Perpustakaan Pekon sebagai Sumber Informasi Masyarakat tersebut diselenggarakan atas kerjasama dengan PKM Mahasiswa S2 Jurusan Pengabdian Masyarakat Islam (PMI), Prodi IPII UINRIL bersama Forum-Relawan Literasi Lampung (FLL).

Ketua DEMA IPII Nurhidayat kepada MINA mengatakan, diskusi literasi tersebut merupakan salah satu langkah supaya masyarakat lebih peduli terhadap perpustakaan sebagai sumber informasi sehingga perlu edukasi bagaimana perpustakaan di Pekon bisa diberdayakan dengan baik sesuai peraturannya.

Ketua Prodi IPII Eni Amaliah saat memandu diskusi yang dihadiri para Kepala Pekon di Kabupaten Pringsewu tersebut mengatakan, dalam peraturan menteri desa dalam membangun masyarakat, setiap pekon perlu membangun perpustakaan.

“Dalam peraturan ini, untuk membangun perpustakaan pekon itu sudah ada Anggaran Dana Desa (ADD) maka bapak-bapak di sini laksanakan peraturan ini agar masyarakat memiliki tempat untuk menambah wawasan dan menjadi sumber informasi bagi masyarakat pekon masing-masing,” ujarnya.

Sebagai salah satu narasumber, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Kabupaten Pringsewu, Yanwir mengatakan, di Kabupaten Pringsewu terdapat 126 Pekon, dan ada empat pekon yang sudah menjadi mitra Perpustakaan Nasional (Perpusnas).

“Empat pekon ini salah satunya adalah Wonodadi, jadi bantuan-bantuan dari Perpusnas sudah banyak didapat, hanya saja pekon ini belum memiliki perpustakaan sendiri yang dibangun berdasarkan anggaran dana desa,” jelasnya.

Ia mengungkapkan, empat desa yang jadi Mitra Perpusnas, yaitu Wonodadi, Sidoharjo, Purwororo, dan Bumi Ratu Pagelaran tersebut dalam kurun waktu tiga bulan sekali selalu mendapatkan kontrol dari perpusnas sehingga dalam pelaksanaan pengembangan literasi, minat baca masyarakat sudah mulai baik dan berkembang.

“Sehingga pada Program transformasi ini Dispusip Pringsewu berharap, kedepan perpus ini pengelolanya bisa sejahtera bersama lingkungan sekelilingnya, sehingga jika demikian segala proses pemberdayaan perpustakaan dapat berjalan lebih baik,” harapnya.

“Selain itu, setiap pekon yang belum ada perpus semoga bisa segera membangun perpus sendiri dari ADD. Kami dari Dinas sudah dan akan terus melakukan langkah-langkah bagaimana mensejahterakan pengelola perpustakaan dan lingkungan pekonnya,” lanjutnya.

“Jadi setiap tahun kami rutin melakukan pembinaan dan pelatihan, sehingga harapannya perpus yang selama ini kita anggap hanya tempat menyimpan buku tetapi betul-betul menjadi sumber informasi masyarakat khususnya untuk generasi penerus selanjutnya,” jelasnya.

Ia menargetkan, setiap pekon di Kabupaten Pringsewu memiliki perpustakaan dan memiliki pengelola perpustakaan yang profesional yang dianggarkan insentifnya dari dana pekon.

Selain Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Pringsewu,sebagai pembicara adalah Pendamping Profesional Pemberdayaan Perpustakaan Kabupaten, Mohammad Nasir, Tokoh Pegiat Literasi Kabupaten Pringsewu, Sumedi, dan Ketua Komunitas Minat Baca Indonesia (KMBI) Provinsi Lampung, Gunawan Handoko.

Sebagai peserta diskusi selain para Kepala Pekon adalah Ibu-ibu PKK penggiat Literasi di Kabupaten, Mahasiswa Pascasarjana S2 Jurusan PMI dan Mahasiswa Prodi IPII UINRIL. (L/R12/RS2)

Mi’raj News Agency (MINA)