Tel Aviv, MINA – Memasuki pekan ke-27, Sabtu (8/7), ratusan ribu orang di seluruh Israel mengorganisir demonstrasi untuk memprotes skema perombakan peradilan yang diusulkan pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, Anadolu Agency melaporkan.
Broadcaster Channel 13 memperkirakan hampir 140.000 pengunjuk rasa menghadiri demonstrasi utama di Tel Aviv, bersama dengan ribuan orang yang melakukan protes di lokasi lain, termasuk Yerusalem dan Haifa.
“Sekarang adalah waktu untuk menghentikan pemerintahan Netanyahu,” kata sejarawan Yuval Noah dalam pidatonya di rapat umum di Tel Aviv, menurut situs berita Times of Israel.
Beberapa politisi senior Israel menghadiri aksi unjuk rasa, termasuk mantan Menteri Luar Negeri Tzipi Livni, yang bergabung dalam demonstrasi di depan kediaman resmi Presiden Isaac Herzog di Yerusalem.
Baca Juga: Abu Obaida: Sandera Perempuan di Gaza Tewas oleh Serangan Israel
Polisi mengatakan mereka akan menjunjung tinggi hak untuk memprotes tetapi memperingatkan terhadap apa yang digambarkan sebagai kerusuhan atau kerusakan infrastruktur. Surat kabar Haaretz melaporkan setidaknya dua pengunjuk rasa ditangkap di Tel Aviv.
Rancangan undang-undang untuk rencana perombakan yudisial yang kontroversial akan dibacakan pertama kali di parlemen Israel, atau Knesset, Senin (10/7), tanpa konsensus antara pemerintah dan oposisi.
Israel telah berada dalam kekacauan politik dalam beberapa bulan terakhir atas reformasi peradilan yang direncanakan oleh pemerintahan Netanyahu, yang dipandang oposisi sebagai perebutan kekuasaan demi otoritas eksekutif.
Namun Netanyahu menegaskan, rencananya akan meningkatkan demokrasi dan memulihkan keseimbangan antara cabang pemerintahan legislatif, eksekutif dan yudikatif. (T/RE1/B04)
Baca Juga: [POPULER MINA] Perintah Penangkapan Netanyahu dan Layanan di Semua RS Gaza Berhenti
Mi’raj News Agency (MINA)