Jakarta, 25 Shafar 1438/25 November 2016 (MINA) – Salah satu pengunjuk rasa yang tergabung dalam demonstrasi mengecam pembantaian Muslim Rohingya di Kedutaan Besar Myanmar menuntut pemerintah Indonesia segera memutuskan hubungan diplomatik dengan Myanmar.
“(Kita) mendesak pemerintah Indonesia untuk secepat mungkin memutuskan hubungan diplomatik dengan menarik Duta Besar Indonesia di Myanmar dan mengusir Duta Besar Myanmar di Indonesia,” ujar orator Chavchay Syaifullah dalam orasinya di depan kedutaan, Jakarta, Jumat (25/11).
Karena, menurut Korlap dari Persaudaraan Muslimin Indonesia (PARMUSI) ini, pemerintah Myanmar telah melakukan pelanggaran HAM berat, yakni genosida terhadap mereka yang tidak bersalah. “Genosida ini telah menjadi sorotan PBB, jadi aksi kita ini benar,” katanya kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA) usai berorasi.
Para demonstran juga mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk memberikan sanksi berat terhadap pemerintah Myanmar, serta memberikan perlidungan dan bantuan kepada Muslim Rohingya baik yang masih di wilayah Myanmar mupun yang berada dalam pengungsian.
Baca Juga: Jawa Tengah Raih Penghargaan Kinerja Pemerintah Daerah 2024 untuk Pelayanan Publik
Seluruh organisasi keagamaan di Indonesia pun diminta untuk mendesak pimpinan atau pemuka umat Budha di Indonesia untuk menghentikan tindakan genosida terhadap Muslim Rohingya di Myanmar.
“Kita juga mendesak Organisasi Konferensi Islam (OKI) untuk bersikap tegas dan melakukan langkah-langkah strategis untuk segera menghentikan pembantaian dan kekejaman militer Myanmar,” kata Chavchay.
Aksi unjuk rasa tersebut juga diisi dengan drama teaterikal bagaimana tindakan kekejaman pemeritah Myanmar terhadap Muslim Rohingya. Demonstrasi dimulai sejak pukul 10.00 WIB. Ratusan polisi pun juga dikerahkan untuk mengamankan aksi ini.(L/M09/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Cuaca Jabodetabek Berawan Jumat Ini, Hujan Sebagian Wilayah