Ramla, MINA – Di Kota Ramla bagian tengah, seorang imam masjid terluka parah setelah terkena tujuh tembakan peluru saat dalam perjalanan ke masjid di kota untuk menunaikan Shalat Subuh, demikian dikutip dari Wafa, Ahad (13/10).
Sehari sebelumnya tiga warga Komunitas Arab-Palestina di Israel terluka serius akibat insiden penembakan yang terjadi pada waktu Subuh di Kota Arab Ramla, Rahat dan Ara pada Sabtu (12/10).
Seorang insinyur di Kota Rahat, Naqab juga terkena tembakan tiga peluru di kakinya ketika ia keluar dari masjid seusai Sholat Subuh di sebuah masjid dan ia dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.
Sementara itu, di Kota Ara, seorang pemuda berusia 20 tahun juga terluka parah dalam serangan penembakan.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Ketiga insiden penembakan tersebut menandai naiknya kekerasan yang dialami warga Komunitas Arab-Palestina di Israel dan membuktikan kelambanan keamanan Israel dalam menangani penggunaan senjata ilegal.
Laporan-laporan juga mengatakan, 13 warga Palestina meninggal bulan lalu di kota-kota Arab di Israel, sehingga total 69 orang menjadi korban akibat insiden penembakan sejak awal tahun.
Ayman Odeh dan Ahmad Tibi, dua anggota Arab dari parlemen Israel (Knesset) secara langsung menyalahkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu atas penyebaran kejahatan terhadap Komunitas Palestina di Israel dengan tidak melakukan tindakan apa pun untuk menghentikannya.
Selain itu, para pemimpin Arab di Israel mengatakan, lebih dari 90 persen senjata yang dijual di pasar gelap di komunitas Palestina berasal dari pihak keamanan Israel dan 60 persen dari kasus pembunuhan dilakukan dengan senjata-senjata tersebut. (T/Sj/P1)
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
Mi’raj News Agency (MINA)