Riyadh, MINA – Para pemimpin agama dan budaya dalam dialog virtual mengecam ekstremisme di Eropa yang menyalahgunakan agama karena pemahaman yang salah dan meyesatkan tentang agama.
Pusat Internasional Dialog Antaragama dan Antarbudaya Raja Abdullah bin Abdul Aziz (KAICIID), bekerja sama dengan Dewan Pemimpin Agama Eropa, menyelenggarakan seminar dialog virtual tersebut, bertema “Kontribusi Pemimpin Agama dalam Menanggulangi Ekstremisme Kekerasan dan Mempromosikan Kohesi Sosial di Eropa: Pertarungan dan Tanggapan.”
Seminar ini merupakan bagian dari rangkaian inisiatif KAICIID untuk mempromosikan kohesi sosial di Eropa menyusul serangan teroris baru-baru ini di Prancis dan Austria. Arab News melaporkan, Rabu (3/12).
Sekretaris Jenderal KAICIID, Faisal bin Muammar, mengatakan bahwa perilaku teroris berasal dari pemahaman yang salah dan menyesatkan tentang agama mereka.
Baca Juga: Kelelahan Meningkat, Banyak Tentara Israel Enggan Bertugas
“Mereka memilih bahasa kekerasan, meninggalkan semua alternatif damai,” katanya.
Bin Muaammar menyoroti dampak media sosial dalam memicu kekerasan dan kebencian setelah serangan serupa dalam beberapa tahun terakhir.
“Tanggapan balasan dari pengikut agama dan budaya di Eropa dan dunia pada umumnya memicu kontroversi, ujaran kebencian dan kejahatan,” katanya.
Para peserta membahas beberapa tema, termasuk efektivitas dialog dan memperkuat kemitraan antara para pemimpin agama dan pembuat kebijakan untuk mencegah ekstremisme dan potensi kekerasan. (T/RS2/P1)
Baca Juga: Bahas Krisis Regional, Iran Agendakan Pembicaraan dengan Prancis, Jerman, Inggris
Mi’raj News Agency (MINA)