Jakarta, MINA – Sebuah kegiatan dialog dalam bidang ilmu pengetahuan dan kebudayaan antara Indonesia dan Iran diadakan di Jalan Lapangan Banteng Selatan, Jakarta Pusat, Ahad (31/8).
Dialog ini merupakan seri pertama setelah terbentuknya Sekretariat Bilateral dari International Scientific and Cultural Dialogue Between Iran and Indonesia.
Dalam sambutannya Ketua CDCC Prof Din Syamsuddin mengatakan, Indonesia dan Iran adalah dua negeri Muslim yang memiliki persamaan selain perbedaan.
“Iran memiliki masa lampau yang jaya dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan filsafat, sedangkan Indonesia potensial untuk berperan sebagai episentrum peradaban dunia pada abad mendatang,” kata Prof Din.
Baca Juga: Fun Run Solidarity For Palestine Bukti Dukungan Indonesia kepada Palestina
Kedua bangsa ini, kata Prof Din bisa saling mengisi dan melengkapi. Maka dialog dan kerja sama antara kedua bangsa dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi serta kebudayaan akan ikut mendorong kebangkitan kembali peradaban Islam di masa mendatang.
Pada kesempatan sama Duta Besar Iran untuk Indonesia YM Muhammad Boroujerdi menegaskan, ilmu pengetahuan dan teknologi adalah pilar peradaban.
“Iran mengalami perkembangan dalam bidang tersebut, dan siap menjalin kerja sama dengan Indonesia. Duta Besar memaklumkan bahwa Seri Kedua dari dialog akan diadakan di Iran pada April 2025,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan, terakhir sudah banyak universitas di Indonesia yang menjalin kerja sama dengan berbagai universitas di Iran. Forum bilateral yang sudah terbentuk diharapkan dapat mengembangkan kerja sama tersebut.
Baca Juga: KNEKS Kolaborasi ToT Khatib Jumat se-Jawa Barat dengan Sejumlah Lembaga
Di akhir pertemuan Ketua CDCC Prof Din Syamsuddin juga Ketua Komite Pengarah Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina (ARI-BP) sebagai moderator mengajak semua peserta meneriakkan yel-yel Pro Palestina: Stop Genocide, Save Gaza, Free Palestine.
Dari Indonesia hadir sekitar 30 rektor/wakil rektor universitas-universitas di Indonesia, serta para perwakilan organisasi/lembaga Islam. Mereka antara lain Prof Dr Arief Satria, Rektor IPB dan Ketua Umum ICMI, Rektor Universitas Paramadina Prof Dr Didik J Rachbini, Rektor UIII Prof Dr Jamhari, Wakil Rektor UIN Jakarta Dr. Din Wahid, Ambassador Dr. Abdul Wahid Maktub mewakili APTISI.
Sejumlah Rektor Perguruan Tinggi Muhammadiyah seperti UMJ, UMS, UM Maluku Utara, UMSU, dan universitas-universtas lain seperti UIN SGD Bandung, UIN Palembang, UIN Banten, Universitas Al-Azhar Indonesia, Universitas Pamulang, Universitas Darunnajah.
Dialog kali ini diselenggarakan bersama Bidang Kebudayaan Kedutaan Besar Iran di Jakarta dan Centre for Dialogue and Cooperation among Civilizations (CDCC). Forum dihadiri sekitar 15 rektor/wakil rektor berbagai universitas di Iran, antara lain;
Baca Juga: [BEDAH BERITA MINA] ICC Perintahkan Tangkap Netanyahu dan Gallant, Akankah Terwujud?
HE. Dr. Mohammad Boroujerdi, Dubes Iran, Dr. Mohammad Reza Ebrahimi, Konselor Kebudayaan Kedubes Iran, Dr. Sozanjechi, General Manager of Student Affairs, Dr Mojtahedi, Direktur Perekrutan Mahasiswa Internasional Universitas Amir Kabir Dr Pour Ja’far, Kepala Kampus Internasional Universitas Shiraz, Dr Mohammadzadeh, Direktur Kerjasama Ilmiah dan Internasional Universitas Bu Ali Sina, Dr. Pariz Direktur Kerjasama Internasional Universitas Allameh Tabatabai, Dr Amir Yousefi.
Direktur Hubungan Internasional Universitas Isfahan, Dr. Ra’iy, Wakil Direktur Urusan Internasional Universitas Sharif, Dr. Kordani, Direktur Kerjasama Internasional Universitas Mazandaran, Dr. Danesh Nari, Wakil Direktur Kerjasama Internasional Universitas Ferdowsi Ms Dr Nasri, Direktur Kerjasama Internasional Universitas Hakim Sabzevari, Ms Dr Abedi, Direktur Perekrutan Mahasiswa Internasional Universitas Shahid Beheshti, Dr Sirfian, Universitas Isfahan, Dr Hossein Kalantari Khalil Abad, Rektor Universitas Islam Azad, Unit Karaj, Dr Barnaki, Wakil Rektor Urusan Internasional Universitas Islam Azad, Unit Karaj.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Cuaca Jakarta Berawan Tebal Jumat Ini, Sebagian Hujan