Dianggap Ganggu Belajar, Wanita India Dilarang Punya Ponsel

Gadis India di beberapa desa di provinsi Gujarat dan Bihar dilarang memiliki ponsel. (Foto: dok. TheNewsTrack.com)
Gadis di beberapa desa di provinsi dan Bihar dilarang memiliki . (Foto: dok. TheNewsTrack.com)

Gujarat, 19 Jumadil Awwal 1437/26 Februari 2016 (MINA) – Karena dianggap mengganggu belajar dan sekolah, beberapa desa di India barat melarang anak perempuan dan para gadis mempunyai ponsel.

Desa di distrik Mehsana dan Banaskantha di Provinsi Gujarat memberlakukan larangan itu, dan lebih banyak desa yang bergabung dalam kampanye itu.

Ranjit Singh Thakor, PresidenDewan Distrik Mehsana mengatakan, larangan itu berlaku hanya untuk anak-anak perempuan di bawah usia 18 tahun dan perempuan yang belum menikah.

“Gadis-gadis tidak belajar dengan baik jika mereka memiliki ponsel, dan mereka bisa masuk ke segala macam situasi yang buruk,” kata Thakor kepada Thomson Reuters Foundation melalui telepon. Al Jazeera memberitakan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Dia mengatakan, biarkan mereka belajar, menikah, barulah mereka bisa mendapatkan ponsel dengan sendirinya.

“Dalam masa itu, mereka dapat menggunakan ponsel ayah mereka di rumah, jika perlu,” katanya.

Larangan itu bukan kali pertama terjadi di desa India.

Desa-desa di provinsi timur India, Bihar, memberlakukan larangan serupa beberapa tahun lalu dengan mengatakan ponsel “merendahkan status sosial” dengan memandu perempuan muda untuk kawin lari.

India adalah pasar ponsel terbesar kedua di dunia dengan lebih dari satu miliar pengguna.

Thakor menjelaskan, di kawasan Mehsana, pelanggar akan didenda sekitar 2.100 rupee (sekitar Rp 400.000) dan pelapor akan dihargai.

“Itu yang ditetapkan oleh tetua di desa-desa, dikatakan itu untuk keselamatan anak-anak ,” kata Gaurav Dahiya, pejabat pembangunan distrik. “Tapi tidak banyak orang yang mematuhinya.” (T/P001/P4)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.