Ghouta Timur, MINA – Diduga sebuah serangan kimia terjadi di Douma, benteng pertahanan terakhir oposisi Suriah yang ada di dekat ibu kota Suriah, Damaskus.
Pekerja penyelamat White Helmets mengatakan kepada Al Jazeera pada Sabtu (7/4), serangan itu menewaskan sedikitnya 70 orang dan mempengaruhi ratusan orang lainnya, sebagian besar korban jiwa adalah wanita dan anak-anak.
White Helmets adalah kelompok penyelamat yang beroperasi di daerah-daerah yang dikuasai oposisi di Suriah.
“Tujuh puluh orang mati lemas dan ratusan masih tercekik,” kata Ketua White Helmets Raed Al-Saleh.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Ia menambahkan bahwa jumlah korban tewas diperkirakan akan meningkat karena banyak orang berada dalam kondisi kritis.
Al-Saleh mengatakan bahwa gas klorin, serta gas yang tidak teridentifikasi tetapi lebih kuat, dijatuhkan pada Douma di dalam Ghouta Timur.
“Para sukarelawan White Helmet mencoba untuk membantu orang-orang, tetapi semua yang bisa kami lakukan adalah mengevakuasi mereka ke daerah lain dengan berjalan kaki, karena sebagian besar kendaraan dan pusat-pusatnya tidak berfungsi,” tambahnya.
Salah satu anggota White Helmets mengatakan kepada Al Jazeera, seluruh keluarga mati lemas ketika mereka bersembunyi di ruang bawah tanah mereka, tempat mereka berlindung dari serangan udara dan bom drum.
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
Sementara media nasional Suriah membantah pasukan pemerintah telah menggunakan senjata kimia. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon