australia/dewan-imam-australia-tolak-kekerasan-isis/attachment/anic-web/" rel="attachment wp-att-51853">Sydney, 24 Dzulqo’dah 1435/19 September 2014 (MINA) – Salah seorang ulama dari Dewan Imam Nasional Australia (ANIC) beserta rombongannya pada Kamis malam (18/9) tidak bisa berangkat ke Arab Saudi dalam rangka melaksanakan haji karena ditahan pihak keamanan di sydney/">bandara Sydney.
Menurut laporan ANIC yang diterima Mi’raj Islamic News Agency, barang-barang para rombongan ditahan selama dua jam lebih dan digeledah sebelum kemudian mereka menangkap sang imam.
“Dua setengah jam mereka “menggeledah bagasi secara rutin”, imam dan bersama dengan rombongannya dari Australia ketinggalan jam penerbangan dalam rangka melakukan ibadah haji,” kata pernyataan tersebut, Jum’at.
Menurut ANIC, imam yang tidak disebutkan namanya itu akhirnya dibebaskan tanpa dakwaan tetapi tidak sempat mengejar penerbangan lain ke Arab Saudi saat itu.
Baca Juga: Kota New Delhi Diselimuti Asap Beracun, Sekolah Diliburkan
Haji merupakan pilar kelima ritual ibadah dalam Islam, di mana lebih dari 2000 warga Muslim Australia berangkat setiap tahun menunaikannya.
Salah seorang imam dari Dewan tersebut Dr. Ibrahim Abu Muhammad mengungkapkan kemarahannya atas tindakan pihak keamanan yang semena-mena terhadap para jamaah haji yang akan berangkat untuk melakukan ibadah.
Penahanan para Jemaah haji muncul atas tuduhan yang beredar mengenai merebaknya jaringan “Negara Islam di Irak dan Suriah” (ISIS) di Australia, sehingga memunculkan kekhawatiran yang berlebihan pihak otoritas.
Menurut Abu Muhammad, tindakan pihak berwenang tersebut tidak dapat diterima, dan meremehkan martabat Muslim di Australia yang selama ini hidup dalam kedamaian, mematuhi perintah, membayar pajak dan sebagainya.
Baca Juga: Ratusan Ribu Orang Mengungsi saat Topan Super Man-yi Menuju Filipina
“Ini benar-benar tidak dapat diterima untuk setiap warga negara Australia apalagi anggota senior ANIC (mufti agung) mengalami tuduhan seperti ini,” kata ujar Abu Muhammad.
ANIC merupakan komunitas yang menaungi lebih dari 250 imam di Australia yang mewakili masing-masing daerah di negara itu.(T/R04/R03)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Filipina Kembali Dihantam Badai