Maluku Utara, MINA – Dinas pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku Utara (Dikbud) menetapkan surat keputusan pemberian bantuan beasiswa Kemendikbud lewat Program Indonesia Pintar (PIP) jenjang SMA, SMK dan SLB.
Demikian disampaikan Pengelola data monitoring dan Evaluasi penyaluran beasiswa Dikbud Malut Fadli Abd Kadir, Senin (11/10).
Fadli mengatakan, bantuan beasiswa ini mulai 16 Oktober mendatang secara keseluruhan, pihak bank sementara melakukan penyaluran langsung pada rekening siswa, demikian keterangan tertulis diterima MINA.
“Menurut informasi dari Penanggung jawab PIP Pusat bisa selesai pada 15 Oktober nanti,” katanya.
Baca Juga: Tumbangnya Rezim Asaad, Afta: Rakyat Ingin Perubahan
Dari total dana beasiswa yang dibagikan adalah senilai Rp. 2.870.000.000. Dengan rincian jenjang SMA Rp. 1.339.000.000), SMK Rp 1.487.000.000), dan SLB Senilai Rp. 44.000.000.
Dari jumlah ini masing-masing mendapatkan sesuai kelas pembagian mulai Rp 500.000 dan Rp 1.000.000 persiswa siswa.
” Gelombang kesatu sesuai status aktivasi rekening siswa di bank penyalur BNI sudah ada berapa SK yang diakomodir lebih dahulu dengan jumlah sebagai berikut, yakni SMK sebanyak 405 orang siswa/siswi dan SMA sebanyak 383 orang siswa/siswi. tersebar di Maluku Utara,” imbuh Fadli.
Ia mejelaskan, terkait dengan sistematika pencairan yang dilakukan langsung oleh siswa maupun secara kuasa oleh Kepala satuan pendidikan itu, sesuai dengan juknis yang telah di atur dalam Permendikbud Nomor 10 Tahun 2020 dan Persesjen Nomor 14/2022.
Baca Juga: Resmikan Terowongan Silaturahim, Prabowo: Simbol Kerukunan Antarumat Beragama
Ketua pengelolah beasiswa PIP Bidang SMK, Rastam Sudirman mengatakan, pihaknya meminta kepada seluruh kepala satuan pendidikan agar dapat memaksimalkan proses penyaluran ini.
“Dengan cara, mempersiapkan segala bentuk persyaratan pencairan yang dilakukan baik secara langsung oleh siswa, maupun secara kuasa oleh kepala sekolah atau bendahara dan operator,” katanya.
Rastam menekankan, Dana PIP dapat digunakan sebagai biaya praktik tambahan atau penambahan biaya uji kompetensi atau UJK (jika beasiswa UJK tidak mencukupi), biaya magang/penempatan kerja kedunia usaha dan dunia industri bagi peserta didik pendidikan formal.
Penerima PIP tidak diperkenankan menggunakan dana PIP untuk tujuan yang tidak berhubungan dengan kegiatan pendidikan.
Baca Juga: Konflik Suriah, Presidium AWG: Jangan Buru-Buru Berpihak
“Pemanfaatan dana PIP ditujukan, untuk membantu biaya pribadi peserta didik agar dapat terus melanjutkan pendidikannya sampai selesai jenjang pendidikan menengah,” ujarnya.
Dana tersebut kata Rastam, dapat dimanfaatkan seperti membeli buku dan alat tulis, membeli pakaian seragam sekolah/praktik dan perlengkapan sekolah, membiayai transportasi peserta didik ke sekolah, uang saku peserta didik, biaya kursus/les tambahan bagi peserta didik pendidikan formal.
Selain itu Ketua Pengelolah PIP Bidang SMA, Astitin Andili menyatakan, pihaknya akan melakukan kunjungan atau monitoring ke semua Kabupaten/Kota untuk memantau langsung proses pencairan dana tersebut.
“Saya dan tim PIP Dikbud akan turun langsung ke sekolah-sekolah untuk memantau langsung proses pencairan,”imbuhnya.
Baca Juga: Krisis Suriah, Rifa Berliana: Al-Julani tidak Bicarakan Palestina
Dia meminta kepada seluruh operator sekolah agar lebih jeli dalam melakukan penginputan data siswa terutama pada NIK siswa yang suda 4 tahun blakangan ini mencapai 40 persen angka ketidakvalidan .
“Untuk itu, hal yang berkaitan dengan NIK siswa sangatlah urgen dalam hal proses pengusulan calon penerima beasiswa PIP Kemendikbud ini,” katanya.
Surat Pertanggung Jawaban Mutlak (SPTJM) Pengambilan Kolektif PIP
Surat keterangan kepala sekolah daftar nama penerima PIP
Baca Juga: AWG Selenggarakan Webinar “Krisis Suriah dan Dampaknya bagi Palestina”
Surat Pernyataan Bahwa siswa benar benar peserta didik di sekolah tersebut
KTP Asli dan fotokopi Kepala Sekolah
Buku tabungan penerima PIP yang telah diaktivasi bank penyalur berdasarkan sk pencairan dana PIP
Surat kuasa dari orang tua wali murid untuk pengambilan PIP secara kolektif
Baca Juga: Puluhan WNI dari Suriah Tiba di Tanah Air
KK / kartu keluarga peseta, Kartu KIP / Kartu identitas pelajar
Jarak rumah siswa dan bank penyalur jauh (30 km) dan membutuhkan biaya lebih besar dari jumlah dana beasiswa yang di terima.
Kondisi tempat tinggal siswa terkena bencana
Siswa dalam keadaan mengikuti PRAKERIN
Baca Juga: Menag Sayangkan Banyak yang Ngaku Ulama tapi Minim Pengetahuan
Jika ke 3 hal tersebut bukan sebagai alasan. (R/ZM/R4/RS2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Pasangan Ridwan Kamil-Suswono dan Dharma-Kun tak jadi Gugat ke MK