Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Din Syamsuddin ke Qatar Bicara Islamofobia

kurnia - Kamis, 26 Mei 2022 - 17:07 WIB

Kamis, 26 Mei 2022 - 17:07 WIB

27 Views ㅤ

Image processed by CodeCarvings Piczard ### FREE Community Edition ### on 2022-05-25 20:13:20Z | |

Doha, MINA – Din Syamsuddin setelah pertemuan di Kazan, Rusia, Ia menuju Qatar menghadiri Doha International Interfaith Conference pada Selasa-Rabu (24-25/5). Konferensi di Doha Qatar ini event tahunan sejak 2010.

Sempat terhenti dua tahun terakhir karena pandemi Covid-19. Pada pertemuan ke-12 tahun ini dibahas tema utama Religion and Hate Speech: Scripture and Practices (Agama dan Ujaran Kebencian: Kitab Suci dan Praktik).

Din Syamsuddin mengatakan, isu ujaran kebencian menjadi masalah global yang menciptakan ketegangan, bahkan konflik baik antar agama maupun antar bangsa.

Konferensi tersebut hadir 500 tokoh berbagai agama, akademisi, dan pencipta perdamaian dunia.

Baca Juga: Iran dan Arab Saudi Tegaskan Komitmen Perkuat Hubungan di Bawah Mediasi Tiongkok

“Ujaran kebencian bertentangan dengan ajaran agama manapun, seorang muslim dianjurkan mengatakan ucapan yang baik atau lebih baik diam,” tegasnya.

Menurut Din, ujaran kebencian yang memenuhi jagad manusia, baik bentuk fobia terhadap sesuatu agama seperti Islamofobia ataupun labelisasi terhadap sesuatu kelompok adalah sumber malapetaka peradaban. Pelaku-pelakunya adalah kaum perusak.

Ujaran kebencian, menurut guru besar FISIP UIN Jakarta ini, sesunggguhnya lahir dari rasa ketakutan atau inferioritas terhadap kelompok lain. Maka sejatinya ujaran kebencian, apapun bentuknya, adalah sikap irrasional yang hanya dilakukan oleh orang-orang pengecut tidak bertanggung jawab.

”Sudah waktunya umat manusia cinta kebenaran dan kedamaian, untuk bangkit bersama melawan kelompok pengecut ini, seperti para buzzer, baik yang bekerja karena kebodohan maupun yang menjadikannya sebagai mata pencaharian,” tuturnya.

Baca Juga: Kemlu Yordania: Pengeboman Sekolah UNRWA Pelanggaran terhadap Hukum Internasional

Terhadap mereka ini, kata Ketua Majelis Permusyawaratan Partai (MPP) Partai Pelita ini, cukup disambut dengan tertawa sambil didoakan untuk mendapat hidayah ilahi. Terhadap yang keterlaluan memang pantas diadukan ke proses hukum. (R/R4/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Parlemen Arab Minta Dunia Internasional Terus Beri Dukungan untuk Palestina

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia