Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Din Syamsuddin Nikahi Cucu Pendiri Ponpes Gontor

Ansaf Muarif Gunawan - Ahad, 3 Januari 2021 - 16:58 WIB

Ahad, 3 Januari 2021 - 16:58 WIB

34 Views

Din Syamsuddin Nikahi Rashda Diana, Cucu Pendiri Ponpes Gontor.

Jakarta, MINA – Prof.  Muhammad Sirajuddin Syamsuddin atau dikenal  Din Syamsuddin melangsungkan pernikahan dengan cucu pendiri Pondok Pesantren Gontor, Ponogor, Rashda Diana, Ahad (3/1), jam 09.00 di Pesantren Gontor. Hal itu disampaikan aktivis Angkatan Muda Muhammadiyah, Ma’mun Murod, lewat akun Twitter-nya, @mamunmurod_.

“Saya tentu turut berbahagia. Tidak mudah menjadi istri tokoh yang super sibuk. Semoga istrinya dapat menjadi pendamping dalam kehidupan dan perjuangannya. Semoga keduanya menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah dan warahmah,” Tulis Ma’mun, demikian keterangan yang diterima MINA.

Kepala KUA Mlarak, Muhamad Auliyaussofi mengatakan, prosesi pernikahan digelar sekitar pukul 09.00 WIB. Dari kedua mempelai dihadiri saksi dan keluarga inti. Prosesi digelar di rumah pimpinan Ponpes Gontor.

Saksi dari mempelai wanita, adalah Prof Dr Amal Fathullah Zarkasyi yang merupakan guru besar dalam bidang ilmu aqidah di Universitas Darussalam Gontor (Unida).

Baca Juga: Kemlu Sampaikan Perkembangan Penanganan Penembakan WNI di Malaysia

Prof. Din Syamsuddin lahir di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), 31 Agustus 1958, adalah merupakan alumni ponpes Gontor angkatan 1975. Ia pernah menjabat sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode 2005-2010 dan 2010-2015, setelah itu digantikan oleh Haedar Nashir hingga saat ini.

Ia juga pernah menjadi ketua umum Majelis Ulama Indoensia (MUI) periode 2014-2015 menggantikan KH Mohammad Ahmad Sahal Mahfudz.  Saat ini, Din Syamsuddin menjadi ketua presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia ( KAMI). (R/R8/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Ruang Pamer Museum Muhammadiyah Diresmikan, Wujud Pelestarian Sejarah dan Budaya

Rekomendasi untuk Anda