Jakarta, MINA – Lokakarya, Dialog dan Peluncuran Interfaith Rainforest Initiative (IRI) yang diselenggarakan pada Kamis-Jumat (30-31 Januari), di Jakarta resmi ditutup oleh Ketua Kehormatan Presidium Inter Religious Council Indonesia (IRC), Din Syamsuddin.
Din mengucapkan terimakasih kepada pemerintah khususnya Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), yang ikut mendukung kegiatan ini, dan juga para peserta yang telah hadir dari berbagai elemen dan dari berbagai negara.
“Selama dua hari kita terlibat dalam percakapan dari hati ke hati, secara intensif akrab dan bermanfaat. Hati-hati kita bertemu pada keprihatinan bahwa jutaan hektar hutan di negeri kita ini rusak bahkan hilang,” ujar Din.
Menurutnya, kerusakan hutan itu tidak hanya mengganggu kehidupan bangsa Indonesia, tapi juga kehidupan seluruh umat manusia.
Baca Juga: Menag: Guru Adalah Obor Penyinar Kegelapan
Lebih lanjut ia mengatakan, tidak ada satu pihakpun yang dapat bekerja sendiri untuk itu, menanggulangi kerusakan hutan, bukan pekerjaan pemerintah sendiri tapi juga harus dengan masyarakat luas, bukan satu komunitas agama tertentu tapi harus dengan kebersamaan seluruh elemen masyarakat termasuk masyarakat adat.
Din menekankan pekerjaan paling penting dari Prakarsa Lintas Agama untuk Hutan Tropis itu harus dilanjutkan, tidak hanya sampai pada deklarasi.
“Maka marilah kita lanjutkan kebersamaan ini dalam kerja-kerja nyata,” pungkasnya.
Acara Lokakarya, Dialog dan Peluncuran Interfaith Rainforest Initiative (IRI) dihadiri oleh 200 peserta perwakilan lembaga lintas agama dari 12 provinsi di Indonesia.
Baca Juga: AWG Gelar Dauroh Akbar Internasional Baitul Maqdis di Masjid Terbesar Lampung
Interfaith Rainforest Initiative (IRI) diprakarsai oleh aliansi lintas agama dunia, Religion for Peach (RFP) dan diluncurkan pertama kali pada Juni 2017 di Nobel Peach Center di Oslo, Norwegia
IRI sendiri merupakan wadah bagi para pemimpin agama dan komunitas agama untuk bekerja bahu-membahu dengan masyarakat adat, pemerintah, masyarakat sipil, dan dunia usaha dalam aksi-aksi yang melindungi hutan tropis dan melindungi mereka yang berperan sebagai penjaganya.
Aliansi ini bertujuan meningkatkan kesadaran tentang krisis penggundulan hutan dan membekali pemimpin agama agar bisa mendukung perlindungan hutan tropis. (L/R7/P1
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Embassy Gathering Jadi Ajang Silaturahim Komunitas Diplomatik Indonesia