Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

DIN SYAMSUDDIN: ISU TOLIKARA SARAT DENGAN KEPENTINGAN ASING

kurnia - Kamis, 23 Juli 2015 - 01:16 WIB

Kamis, 23 Juli 2015 - 01:16 WIB

541 Views ㅤ

Ketua Wantim Din Syamsuddin (Foto : MINA)
Ketua <a href=

MUI, Din Syamsuddin (Foto : Suyanto)" width="300" height="224" /> Ketua MUI, Din Syamsuddin (Foto : Kurnia MH/MINA)

Jakarta, 22 Juli 2015/6 Syawwal 1436 (MINA) – Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin, mengatakan, penyerangan terhadap umat Islam yang tengah menunaikan shalat Idul Fitri dan menyebabkan terbakarnya masjid Baitul Muttaqin dan beberapa kios di Tolikara, Papua, Jumat lalu, oleh sekelompok ekstremis Kristen, dinilai syarat dengan kepentingan. Salah satunya adalah kepentingan asing.

Ia tidak menampik adanya keterkaitan kepentingan tersebut, bahkan menilai ada kepentingan asing yang sangat kuat di Papua.

“Sudah bukan rahasia lagi betapa di Papua itu ada kepentingan asing yang sangat kuat sekali ya, baik segi ekonomi, politik, maupun agama. Ini adalah konsekuensi dari keterbukaan globalisasi,” kata Din, seperti lansir laman DMI diberitakan Mi’raj Islamic News Agency (MINA), di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Din menjelaskan, campur tangan pihak asing yang kerap berhimpitan antara bisnis dengan agama merupakan hal yang menjadi faktor utama munculnya permasalahan hidup yang kian pelik menimpa masyarakat Papua, tak terkecuali di Tolikara.

Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina

“Betapa Australia, Amerika, termasuk Inggris itu punya kepentingan di Papua. Mereka akan berusaha sekali supaya kepentingan mereka terjaga. Saya kira pemerintah perlu sekali melakukan langkah-langkah preventif,” ujarnya.

Din menegaskan, pengaruh-pengaruh yang bersumber dari kekuatan asing harus dibatasi. “Papua adalah bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia dan tak boleh sejengkal pun lepas,” tegasnya.

Terkait dengan pembakaran Musolla di Tolikara, pria kelahiran Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, ini berharap agar peristiwa serupa tak terjadi di daerah-daerah lainnya di tanah air. “Kasus Tolikara ini jangan sampai merambah dan merembet ke daerah lain. Kita harus punya ketahanan nasional dan daya tahan diri yang kuat,” imbuhnya.

Sebagaimana diberitakan, Kabupaten Tolikara, Papua, menjadi perhatian setelah pembakaran Musolla yang terjadi bertepatan pada hari raya Idul Fitri, Jumat (17/7). (T/P002/P2)

Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia