Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

DIREKTUR LPP0M MUI: PRODUK HALAL SUDAH JADI TREND DUNIA

kurnia - Jumat, 11 Desember 2015 - 09:16 WIB

Jumat, 11 Desember 2015 - 09:16 WIB

389 Views ㅤ

dan Talkshow Creative Penerus Pusat Ekonomi Kreatif di UIN Jakarta (Foto LPPOM MUI)
dan Talkshow Creative Penerus Pusat Ekonomi Kreatif di UIN Jakarta (Foto LPPOM <a href=

MUI)" width="300" height="169" /> dan Talkshow Creative Penerus Pusat Ekonomi Kreatif di UIN Jakarta (Foto LPPOM MUI)

Jakarta, 27 Safar 1437/11 Desember 2015 (MINA) – Direktur LPPOM MUI Lukman Hakim mengatakan,  industri produk halal semakin meningkat setiap tahunnya, tidak hanya di industri besar namun juga di UKM.

Hal ini menjadi sebuah potensi yang sangat besar bagi para mahasisiwa. Halal bisa menjadi peluang  dimana halal menjadi salah satu dari kreatifitas dan sebagai nilai tambah terutama di industri produk pangan dan kuliner.

Persaingan bisnis semakin ketat, maka diperlukan nilai tambah positif salah satunya dengan halal. kata Direktur LPPOM MUI, Lukmanul Hakim dalam seminar dan Talkshow Creative Penerus Pusat Ekonomi Kreatif, Unversitas Indonsia Negeri UIN, Jakarta, Kamis (10/12).

Halal kini sudah menjadi trend di dunia. 1/3 populasi dunia adalah Muslim. Islam menjadi salah satu agama terbesar yang paling cepat berkembang di dunia, yang mencapai 1,6 Milyar orang”.

Baca Juga: BPJPH Tegaskan Kewajiban Sertifikasi Halal untuk Perlindungan Konsumen

Pertumbuhan ekonomi negara-negara muslim relatif signifikan dengan rata-rata pertumbuhan perkapita sekitar 6.8%. Pasar produk halal dunia diperkirakan mencapai 2.3 trilyun us dolar.

Indonesia baru memanfaatkan (peluang ekspor) dibawah 1% dari total 2.3 trilyun us dolar tersebut Perdagangan internasional dapat ditingkatkan melalui sertifikasi halal. Pertumbuhan tahunan produk halal mencapai 16%.

Sama halnya di Indonesia, walaupun belum menjadi meningkat secara signifikan, namNilai ekspor produk halal Indonesia di tahun 2014 meningkat 62,88% jika dibandingkan dengan nilai ekspor produk halal Indonesia tahun 2010 yang tercatat sebesar USD 468,84 juta. Halal produknya.

“Dalam UU JPH halal menjadi mandatory sehingga akan memberikan peluang bagi pengusaha lokal untuk bisa bersaing dan memberikan jaminan keamanan bagi konsumen muslim. Tidak hanya itu halal juga akan menjadi pilihan dan membangun konsumen yang loyal di Indonesia. Sehingga para pengusaha kita bisa bersaing di pasaran,” ujar Lukman.

Baca Juga: BPJPH Tekankan Kembali Wajib Halal Telah Berlaku

“Melalui sertifikasi halal akan bisa menjadi nilai tambah bagi produk yang ingin dijual di pasaran. Ini terlihat dengan meningkatnya nilai ekspor produk halal tahun 2014 meningkat sebesar 62,88 % jika dibandingkan dengan nilai export produk halal tahun 2010 yang tercatat sebesar USD 468,84 juta,” jelas Direktur LPPOM MUI.

“Ini menjadi peluang yang besar bagi industri kreatif di bidang produk Halal. Melalui ini lppom berharap halal bisa dilihat sebagai nilai tambah bagi para UKM,” ungkap Lukman.

Launching Pekraf UIN Jakarta

Acara ini merupakan peresmian dari dibukanya Pusat Ekonomi Kreatif UIN Jakarta sebagai sebuah wadah bagi para pengusaha muda (mahasiswa) UIN Jakarta.

Baca Juga: UMK Wajib Sertifikasi Halal 17 Oktober 2026: Bagaimana dengan Produk Luar Negeri?

“Ekonomi kreatif kini menjadi salah satu tulang punggung ekonomi di Indonesia. Tidak heran jika kini semakin banyak pengusaha yang terlibat dalam Industri Ekonomi Kreatif seperti fashion, furniture, produk pangan, hingga industri jasa. Kini mahasiswa pun mulai ikut serta dengan mulai menjadi pengusaha,” ujar Rektor UIN Jakarta, Prof. Dr. Dede Rosyada.

“Saat ini, UIN sudah mengembangkan Pusat Ekonomi Kreatif UIN dengan menggandeng usaha dari para mahasisiwa UIN untuk bisa bersaing di pasar. Mulai dari usaha pangan, tas, fashion dan lain lain”.

“Pihaknya melakukan pendampingan kepada para enterpreneur ini agar bisa dan berhasil dalam usahanya. Pusat ekonomi kreatif ini akan menjadi pusat pengembangan ekonomi di UIN yang bisa melahirkan para pengusaha yang kompeten di Indonesia,” ujar Rektor UIN Jakarta.

Acara Seminar dan Talkshow Creative Preneurs ini dihadiri tidak kurang dari 200 orang mahasisiwa UIN di Auditorium Harun Nasution UIN Jakarta. Selain Direktur LPPOM MUI, Dr. Ir. Lukmanul Hakim M.Si, dan juga dihadiri oleh Fahmi Idris, Dr. Zainulbahar Noor (Baznas), Diding S Anwar dan Kemas Daniel.

Baca Juga: BPJPH, MUI, dan Komite Fatwa Sepakati Solusi Masalah Nama Produk Halal

Acara ini berlangsung selama sehari ini juga dimeriahkan oleh bazaar dari binaan Pekraf UIN Jakarta dan penyerahan dana bantuan secara simbolis kepada para pengusaha muda mahasisiwa UIN Jakarta. (T/P002/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA

 

 

Baca Juga: BPJPH, MUI Tuntaskan Nama Produk Bersertifikat Halal

 

 

 

Baca Juga: LPPOM Tegaskan Sertifikasi Halal Bagi Retailer

Rekomendasi untuk Anda

MINA Preneur
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia