Dirjen Badan Tenaga Atom Internasional Kunjungi Indonesia

Direktur Jenderal Badan Tenaga Atom Internasional (International Atomic Energy Agency – ) , Dr. Yukiya Amano.(Foto: Kemenristekdikti)

Jakarta, MINA – Direktur Jenderal Badan Tenaga Atom Internasional (International Atomic Energy Agency – IAEA) , Dr. Yukiya Amano, melakukan kunjungan kerja ke Indonesia pada Senin-Rabu, 5-7 Februari 2018.

Kunjungan ini merupakan kali ketiga kunjungan Dirjen IAEA ke Indonesia, sebelumnya pada tahun 2011 dan 2015.

Terakhir kali ia pernah mengunjungi IAEA Collaborating Center (CC) yang berlokasi di Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi – Badan Tenaga Nasional Indonesia (BATAN) Pasar Jumat, Jakarta Selatan, yang khusus di bidang Pengujian Tidak Merusak (Non Destructive Test/NDT).

Indonesia ditetapkan sebagai IAEA CC untuk NDT pada tahun 2014 karena dinilai sudah menguasai teknik NDT dan bisa membantu negara lain yang kurang mampu di bidang tersebut.

Selama di Indonesia Amano melakukan kunjungan kehormatan kepada para pejabat tinggi Indonesia, diantaranya adalah Menteri Ristekdikti dan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP).

Amano bersama Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir menandatangani Practical Arrangement yang berisi kerja sama dengan IAEA di bidang pendidikan dan penerapan teknologi nuklir untuk maksud damai.
Sementara dengan Menteri KKP, Amano membahas tindak lanjut kerja sama rencana pembangunan Iradiator gamma untuk karantina produk kelautan dan perikanan.

Iradiator salah fasilitas iradiasi yang dapat dimanfaatkan untuk pengawetan bahan makanan, produk perikanan dan kelautan, bahan herbal, peralatan medis, bahan farmasi, dan lain-lain. Penggunaan radiasi ini dapat mencegah penggunaan bahan pengawet yang bisa megganggu kesehatan.

Kunjungan ini memiliki arti penting karena Indonesia baru saja ditetapkan sebagai Ketua Board of Governor (BOG) – IAEA, untuk periode September 2017 s/d September 2018.

Ketua BOG adalah posisi yang sangat penting karena sangat menentukan dalam membuat kebijakan IAEA selama satu tahun dalam pembangunan kapasitas sumberdaya manusia di bidang iptek nuklir untuk negara-negara anggota IAEA.

Selain kunjungan kehormatan, Amano akan mengunjungi IAEA CC untuk pemuliaan tanaman yang berlokasi di Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi BATAN.

Indonesia ditunjuk sebagai IAEA CC untuk pemuliaan tanaman pangan pada tahun 2017, karena dinilai mampu menjadi negara untuk tujuan pelatihan bagi negara-negara di Asia Pasifik dan Afrika dalam meningkatkan kapasitas teknologi nuklir di bidang pemuliaan tanaman.

Indonesia telah diapresiasi oleh IAEA karena keberhasilannya dalam menciptakan banyak varietas unggul tanaman padi, kedelai, kacang hijau, kacang tanah, sorgum dan gandum, bahkan sudah ditanam di berbagai daerah bekerja sama dengan pemerintah daerah dan kelompok tani.

Kunjungan kerja ini juga meliputi Iradiator Gamma Merah Putih dan Laboratorium Radioisotop dan Radiofarmaka yang berlokasi di Puspiptek Serpong.

Iradiator Gamma Merah Putih adalah Iradiator pertama kali yang dibangun oleh Indonesia dengan lokal konten mencapai sekitar 84 % dan laboratorium radioisotop dan radiofarmaka akan digunakan untuk meningkatkan kapasitas produksi radioisotop untuk keperluan dalam negeri dan ekspor.

Selain itu, kunjungan kerja Amano juga akan dimanfaatkan untuk menjadi pembicara tamu pada Seminar yang akan dilaksanakan di Institut Pertanian Bogor.

Pada seminar ini Amano akan menyampaikan tentang pentingnya iptek nuklir untuk menunjang pembangunan yang berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs).

Dia juga akan melaksanakan kunjungan kerja ke BATAN (Pasar Jumát dan Puspiptek, Serpong), serta ke Badan Pengawas Energi Nuklir Indonesia (BAPETEN).

Selama kunjungan, DG Amano didampingi oleh Duta Besar Indonesia untuk Austria, Dr. Darmansyah Djumala yang juga sebagai Ketua BOG dan Direktur Technical Cooperation Asia Pasifik, Najad Mukhtar. Diharapkan kunjungan ini akan dapat memperkuat kerja sama antara Indonesia dengan IAEA di bidang teknologi nuklir dan pendidikan. (L/R01/RS3)

Mi’raj News Agency (MINA)