Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dirjen Pendis: Guru PAI Harus Peka Terhadap Perubahan

Risma Tri Utami - Sabtu, 14 Mei 2016 - 17:50 WIB

Sabtu, 14 Mei 2016 - 17:50 WIB

436 Views ㅤ

Makassar, 7 Sya’ban 1437/14 Mei 2016 (MINA) – Dirketur Jenderal Pendidikan Islam, Kamaruddin Amin menyampaikan bahwa guru PAI harus menyadari peran pentingnya dalam pembentukan karakter anak bangsa, yang mana Indonesia termasuk negara berpenduduk Muslim terbanyak di dunia.

“Dalam hal ini, terdapat fakta unik dalam pendidikan di Indonesia, yakni 43 persen adalah anak-anak di bawah 25 tahun, ada sekitar 108 juta. Anak yang belajar di sekolah hanya ada 60 juta siswa. Tantangan lain yang muncul pula adalah perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat,” kata Kamaruddin saat memberikan arahan pada Workshop Tuntas Baca Tulis al-Qur’an (TBTQ), di Grand City Hotel-Makassar, Sabtu (14/5), demikian keterangan pers Kemenag yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Ia berharap, guru tidak hanya memberikan materi, tetapi juga harus mampu meningkatkan pengetahuan yang update. Ia harus peka terhadap perubahan yang terjadi di masyarakat. Kreativitas dan inovasi harus tetap dikembangkan.

Berkaitan dengan Pendidikan Agama Islam (PAI) di sekolah, Dirjen Pendis menyebutkan dua tujuan PAI di sekolah. Pertama, membentuk anak yang sholeh, taat beribadah, dan dekat dengan Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru

“Salah satu kompetensi untuk taat beribadah adalah membaca al-Qur`an. Guru PAI memastikan mereka dapat ibadah dengan baik dan bisa membaca al-Qur’an,” ujarnya.

Kedua, PAI harus mampu mengubah perilaku, akhlak, atau moralitasnya. “Salah satu moralitas yang diperhatikan adalah saling menghargai dengan berbagai keadaan dan kondisi yang berbeda. Siswa dapat mengapresiasi hidupnya lebih baik,” tambahnya.

Apalagi dihadapkan dengan potensi radikalisme agama, yang sudah menyebar sangat cepat. Ini menjadi tantangan lain. PAI harus mengarahkan bagaimana siswa menjadi tidak radikal.

“Guru PAI harus memainkan peran penting dalam mencegah generasi radikal. Siswa diarahkan untuk selalu terdorong dan tergugah untuk mempelajari Islam. Membuat siswa terinspirasi keislaman menjadi penting,” pungkasnya. (T/ima/R05)

Baca Juga: Delegasi Indonesia Raih Peringkat III MTQ Internasional di Malaysia

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia