Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dirjen Pendis: Skema Pembiayaan SBSN Mulai Diorientasikan untuk Madrasah

Risma Tri Utami - Jumat, 27 Oktober 2017 - 12:35 WIB

Jumat, 27 Oktober 2017 - 12:35 WIB

408 Views ㅤ

(Foto: Kemenag)

(Foto: Kemenag)

Jakarta, MINA – Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama Kamarudin Amin mengatakan, tahun 2018 merupakan puncak dari pembangunan infrastruktur Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) melalui skema pembiayaan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).

“Mulai tahun 2019, anggaran SBSN akan diorientasikan untuk membangun madrasah. Anggaran infrastruktur madrasah masih sangat kecil jika dibandingkan dengan PTKIN,” kata Kamaruddin Amin saat memberikan pengarahan Rapat Persiapan dan Optimalisasi Pelaksanaan Program SBSN PTKI Tahun 2018, Kamis (26/10).

Menurut Kamaruddi dalam laman Kemenag yang dikutip MINA, setiap tahun idealnya Kemenag dapat merenovasi 8.000 ruang kelas madrasah. Sebab, saat ini ada puluhan ribu ruang kelas madrasah yang sudah rusak, mulai dari rusak berat, ringan, hingga sedang.

“Namun, anggaran yang saat ini teralokasikan baru bisa mengcover 10% saja. Karenanya, mulai 2019 kita akan mulai memfokuskan skema pembaiyaan SBSN pada penguatan infrastruktur madrasah, di samping meneruskan yang PTKIN,” katanya.

Baca Juga: Wamenag Sampaikan Komitmen Tingkatkan Kesejahteraan Guru dan Perbaiki Infrastruktur Pendidikan 

Dalam beberapa tahun terakhir, Kementerian Agama terus melakukan pembangunan infrastruktur PTKIN, baik UIN, IAIN, maupun STAIN. Tahun 2017 misalnya, Kemenag telah membangun sarana dan prasarana pendidikan di 32 PTKIN dengan total anggaran Rp1.05 triliun.

“Tahun 2018 mendatang, anggaran itu bahkan bertambah menjadi Rp1.3 triliun untuk membangun sarana pendidikan di 34 PTKIN. Kini, PTKIN telah bertransformasi menjadi lembaga pendidikan dengan sarana pendidikan yang bagus dan megah,”

Di hadapan para Rektor, Kepala Biro dan PPK yang hadir, Kamarudin Amin meminta agar tata kelola SBSN diperbaiki dan dijaga dengan baik. “Pengalaman masa lalu yang kurang baik jangan terulang kembali dan harus dijadikan pelajaran berarti. Misalkan dalam hal lelang konsultan maupun konstruksi harus dilakukan dengan benar dan objektif,” tegasnya.

Kamarudin juga mengingatkan, mengelola amanah angagran besar tidaklah mudah. Karenanya, para pimpinan dan PPK PTKIN harus dapat bekerjasama dengan baik dan amanah.

Baca Juga: Hari Guru, Kemenag Upayakan Sertifikasi Guru Tuntas dalam Dua Tahun

Rapat Persiapan dan Optimalisasi Pelaksanaan Program SBSN PTKI Tahun 2018 dilaksanakan pada tanggal 25-27 Oktober 2018 di Jakarta. Hadir perwakilan 34 Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri penerima SBSN 2018, Rektor, Wakil Rektor, Kepala Biro, PPK, Nur Yasin Kasi Sarpras PTKIN, Otisia Arinindiyah Kasi Sarpras pada PTKIS, dan Ruchman Basori Kasi Kemahasiswaan. (R/R09/RI-1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Kolom
Ramadhan 1445 H