Washington, MINA – Para pemimpin gerakan Women’s March, Bob Bland, Tamika Mallory, Linda Sarsour dan Carmen Perez, diminta mundur oleh pendiri gerakan itu karena mereka dituding “membiarkan anti-Semitisme.”
Teresa Shook, pendiri Women’s March menyerukan kepada penyelenggara saat ini untuk mundur, Senin (19/11).
Dalam unggahan Facebook, Shook mengatakan, keempat pemimpin gerakan itu “telah mengarahkan gerakan menjauh dari jalur yang sebenarnya.”
“Bertentangan dengan Prinsip Persatuan kami, mereka telah membiarkan anti-Semitisme, sentimen anti-LBGTQIA dan kebencian, retorika rasis, menjadi bagian dari platform dengan penolakan mereka untuk memisahkan diri dari kelompok-kelompok yang mendukung keyakinan rasis dan kebencian ini,” tulis Shook.
Baca Juga: Penerima Zayed Award 2025 dari Pejuang Perubahan Iklim hingga Organisasi Kemanusiaan
Kontroversi seputar Women’s March muncul dari hubungan Mallory dengan pemimpin Nation of Islam Louis Farrakhan.
Awal tahun ini, Mallory dikritik karena tidak berbicara setelah ia menghadiri acara tempat Farrakhan mengatakan, “orang Yahudi yang kuat adalah musuhku” dan menuduh “Yahudi Setan” memiliki “pegangan pada media.”
Para pemimpin Women’s March kemudian mengatakan, pernyataan Farrakhan “tidak selaras dengan Prinsip Kesatuan Women’s March,” tetapi juga membela Mallory terhadap kritik.
Farrakhan memiliki sejarah membuat pernyataan anti-Semit, homofobik dan transphobik. (T/RI-1/P1
Baca Juga: Demokrat Desak Mulai Kembali Program Relokasi Pengungsi Afghanistan di AS
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Trump Klaim Mesir dan Yordania akan Patuhi Usulan Pembersihan Etnis Palestina