New York, 25 Rabi’ul Akhir 1436/15 Februari 2015 (MINA) – Dewan Keamanan (DK) PBB mengeluarkan resolusi pada Ahad (15/2), mendesak kelompok bersenjata Houthi yang mengkudeta kekuasaan di Yaman untuk mundur, melepaskan pejabat pemerintah dan bernegosiasi.
Yaman terjun ke dalam kekacauan sejak milisi Houthi merebut ibukota Sanaa pada September 2014.
Meskipun kesepakatan ditengahi PBB, mereka menolak untuk menarik para pejuang bersenjatanya dari ibukota, Nahar Net melaporkan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Krisis meningkat setelah milisi pada bulan lalu mengambil alih gedung-gedung penting pemerintah, memaksa presiden dukungan Barat, Abd-Rabbo Mansour Hadi mengajukan pengunduran dirinya.
Baca Juga: Israel Perintahkan Warga di Pinggiran Selatan Beirut Segera Mengungsi
DK PBB menuntut Houthi harus terlibat dalam negosiasi yang ditengahi PBB dan melepaskan Presiden Hadi, Perdana Menteri Khalid Bahah, anggota kabinet dan semua individu di bawah tahanan rumah atau yang ditahan sewenang-wenang.
Negara-negara tetangga Yaman pada pertemuan Dewan Kerjasama Teluk (GCC) di Riyadh, Sabtu (14/2), telah mendesak PBB untuk membangkitkan Bab Tujuh Piagam PBB yang memungkinkan diterapkannnya sanksi ekonomi dan militer terhadap Yaman. (T/P001/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan