New York, 26 Syawwal 1435/21 Agustus 2014 (MINA) – Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa (DK PBB) telah meminta Israel dan Palestina untuk melanjutkan perundingan buat mencapai kesepakatan gencatan senjata jangka panjang.
Pada Rabu, 15 negara anggota DK PBB menyatakan, “keprihatinan serius” atas kembalinya kekerasan di Jalur Gaza yang terkepung. Demikian Press tv yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
DK mendesak, kedua pihak melakukan upaya untuk mencapai “gencatan senjata yang berkelanjutan.”
Para anggota menyuarakan dukungan penuh kesepakatan gencatan senjata yang dimediasi Mesir, dan menghindari ketegangan di Jalur Gaza.
Baca Juga: Tabrakan Pesawat American Airlines vs Helicopter UH-60 Black Hawk, Ini Reaksi Trump
“DK mengimbau kedua pihak untuk mencegah situasi memburuk guna mencapai gencatan senjata kemanusiaan,” kata Duta Besar Inggris untuk PBB, Mark Lyall Grant, pada Agustus.
Pada Selasa, Israel kembali melancarkan serangan pada warga Gaza setelah pembicaraan gencatan senjata gagal dan para perunding Israel meninggalkan ibukota Mesir, Kairo.
Sementara Israel menuduh gerakan perlawanan Hamas melanggar gencatan senjata dengan menembakkan roket ke Israel, Palestina menyalahkan Israel atas runtuhnya pembicaraan damai.
Pesawat-pesawat tempur dan tank Israel telah menggempur daerah kantong yang diblokade sejak awal Juli, menimbulkan kerugian besar di wilayah Palestina.
Baca Juga: Mengenaskan, Pembakar Al-Qur’an Asal Swedia Ditemukan Tewas di Apartemenya
Sejumlah 2,050 orang, kebanyakan warga sipil tewas dan lebih dari 10.200 terluka meskipun ada tekanan dari masyarakat internasional terhadap rezim Tel Aviv mengakhiri agresi terhadap Palestina.
Hampir 400.000 anak-anak Palestina segera membutuhkan bantuan psikologis akibat “dampak bencana dan tragis” paska perang Israel, menurut Dana Anak-anak PBB (UNICEF).
Brigade Ezzedine al-Qassam, sayap militer Hamas, telah melancarkan serangan balasan terhadap Israel, (T/P012/IR)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Albania Tolak Terima Pengungsi Palestina
Baca Juga: Selandia Baru Wajibkan Warga Israel Ungkap Rincian Dinas Militernya saat Ajukan Visa