Jakarta, MINA – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Yayasan Dokumentasi HB Jassin, bersepakat membentuk Unit Pengelola Teknis (UPT) khusus untuk mengelola Pusat Dokumentasi Sastra (PDS).
Sedangkan seluruh aset yang dimiliki yayasan akan diserahkan pada pemerintah provinsi.
“Langkah Pemrov DKI yang pertama akan melakukan digitalisasi atas seluruh dokumentasi sastra di situ”
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengatakan, selain membentuk UPT dan penyerahan aset koleksi beserta karyawannya, DKI juga akan mengangkat pengurus yayasan menjadi pengawas.
Baca Juga: Pakar Timteng: Mayoritas Rakyat Suriah Menginginkan Perubahan
“UPT akan mulai aktif mulai Januari 2018. Langkah DKI yang pertama akan melakukan digitalisasi atas seluruh dokumentasi sastra di situ,” katanya di Jakarta, Kamis (2/11).
Pengelolaan Pusdok ini adalah salah satu janji Anies-Sandy dalam masa kampanye dulu saat bertemu dengan sastarawan/seniman ibukota, yang meminta perhatian untuk penyelamatan Pusdok.
Ke depan, Anies berharap, seperti pada laman resmi Pemrov DKI jakarta, PDS HB Jassin bisa menjadi rujukan sastra di Jakarta, Indonesia bahkan Internasional.
“Saat ini gunakan tempat yang ada, tapi perkembangannya kita akan mempertimbangkan tetap di Cikini atau tempat lain. Sekarang yang penting menyelamatkan koleksinya dan semua pekerja di situ sambil cari solusi terbaik,” ujarnya.
Baca Juga: Festival Harmoni Istiqlal, Menag: Masjid Bisa Jadi Tempat Perkawinan Budaya dan Agama
Ketua Dewan Pembina Yayasan Dokumentasi HB Jassin, Ajip Rosidi menambahkan, penyerahan dilakukan karena pengelolaan yang membutuhkan anggaran cukup besar.
HB Jassin (Hans Bague Jassin) dikenal sebagai Paus Sastra Indonesia, karena kiprahnya dalam dunia sastra Indonesia yang sangat besar. Jassin (lahir 1917, wafat 2000) adalah penyair, penulis puisi, penyunting, penulis esai bahasa dan sastra, serta kritikus sastra Indonesia terkemuka.
Semasa hidupnya dia mendirikan Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin (diresmikan 30 Mei 1977), yang kemudian mendapat bantuan gedung dari Pemerintah Daerah DKI Jakarta di Taman Ismail Marzuki (TIM).
Hingga saat ini, jumlah koleksi yang dimiliki Pusdok Sastra HB Jassin terdiri dari : buku fiksi 33.125 judul, buku non fiksi 17.352 judul, buku referensi 575 judul, majalah 246 judul, buku drama termasuk naskahnya 797 judul, biografi pengarang 6.000 map, foto pengarang 4000 map, foto peristiwa sastra 799 map, kliping sastra dan budaya 17.357 map, skripsi dan disertasi 1.789 judul, makalah 500 judul, rekaman suara 900 kaset dan rekaman gambar 60 video.
Baca Juga: Industri Farmasi Didorong Daftar Sertifikasi Halal
Beberapa karya sastra HB Jassin yang terkenal di antaranya, Sastra Indonesia sebagai Warga Sastra Dunia (1983), Pengarang Indonesia dan Dunianya (1983), Api Islam (terjemahan) karya Syed Ameer Ali (1966) dan Al Qur’anul’-karim, Bacaan Mulia, Terjemahan Al-Quran dalam bentuk puisi (1978).
H.B. Jassin meninggal dunia pada 11 Maret 2000 di RS Cipto Mangunkusumo dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Nasional Kalibata, Jakarta. (T/RS2P1/)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Cuaca Jakarta Cenderung Mendung, Sebagian Hujan Ringan Sore Hari