Houston, Texas, 29 Ramadhan 1437/4 Juli 2016 (MINA) – Seorang dokter Muslim di kota Houston, negara bagian Texas, Amerika Serikat, Ahad, telah ditikam dan kemudian juga ditembak oleh komplotan tiga orang, saat berjalan menuju masjid untuk sholat subuh.
Korban, yang diidentifikasi sebagai Arslan Tajammul, spesialis mata, telah memarkir mobilnya dan berjalan menuju masjid di Madrasah Islamiyah di kota Houston, ketika ia didekati oleh tiga orang, menurut sebuah laporan.
Tanpa peringatan apapun, dokter ditikam, sebelum salah satu orang dilaporkan mengeluarkan pistol dan menembaknya dua kali. Seperti yang diberitakan Al-Jazeera dan dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Korban sempat meminta bantuan dekat pintu masuk masjid, sementara penyerang melarikan diri, saksi mengatakan kepada pihak berwenang.
Baca Juga: Jadi Buronan ICC, Kanada Siap Tangkap Netanyahu dan Gallant
Kepolisian Distrik Houston mengatakan, korban dibawa dengan ambulans ke rumah sakit, di mana ia akan tetap berada di unit perawatan intensif selama 24 jam. Kondisinya dilaporkan stabil.
“Serangan-serangan anti-Muslim harus berhenti. Orang tak berdosa terluka,” Mufti Mohammed Wasim Khan, seorang pejabat Madrasah Islamiyah, mengatakan kepada Al Jazeera.
“Ini adalah apa yang mereka inginkan, Amerika menyerang sesama Amerika,” tambahnya.
Mustafaa Carroll, Direktur Eksekutif Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) berbasis di Texas, mengatakan terlalu dini untuk mengetahui apa yang memotivasi serangan tersebut.
Baca Juga: Survei: 37 Persen Remaja Yahudi di AS Bersimpati dengan Hamas
Polisi mengatakan motif serangan itu belum diketahui.
Sehari sebelumnya pada Sabtu (2/7), seorang pria Muslim juga diserang di dekat sebuah masjid di Florida .
The Southern Poverty Law Centre, yang melacak kelompok kebencian, mengatakan serangan anti-Muslim meningkat tajam pada 2015.
CAIR serta Pusat Ras dan Gender di UC Berkeley juga melaporkan bahwa pada 2015, ada sekitar empat kali lebih banyak serangan terhadap masjid dari tahun sebelumnya.(T/P004/P2)
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)