Jakarta, MINA – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim mendapatkan dukungan Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) untuk menjalankan lima visi dan misi Presiden Joko Widodo dalam memajukan pendidikan dan kebudayaan.
“Saya lebih optimis lagi setelah mendapatkan dukungan dari DPR Komisi X untuk bisa melaksanakan lompatan perbaikan, inovasi di dunia pendidikan kita untuk mencapai Indonesia maju,” kata Nadiem dalam rapat kerja perdananya dengan Komisi X, di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (6/11).
Nadiem memaparkan lima arahan Presiden yang disiapkannya dalam satu salindia bertajuk “Arahan Presiden Untuk Menciptakan SDM Unggul”. Di antaranya adalah pendidikan karakter, deregulasi dan debirokratisasi, meningkatkan investasi dan inovasi, penciptaan lapangan kerja, dan pemberdayaan teknologi.
“Kita harus bisa menciptakan institusi pendidikan yang bukan hanya mencetak tenaga kerja saja, tetapi juga bisa menciptakan lapangan pekerjaan,” jelasnya.
Baca Juga: Wamenag Sampaikan Komitmen Tingkatkan Kesejahteraan Guru dan Perbaiki Infrastruktur Pendidikan
Menurutnya, teknologi akan digunakan sebagai alat penciptaan pemerataan. Khususnya untuk menjadikan baik daerah terpencil maupun kota besar mendapatkan dukungan yang sama untuk pembelajaran. Teknologi akan menghadirkan efisiensi, efektivitas, dan transparansi, baik anggaran maupun waktu.
“Teknologi yang akan kita berdayakan untuk membantu pendidikan kita. Bukan menggantikan pembelajaran, karena sampai kapanpun tidak bisa pembelajaran (itu) tergantikan oleh teknologi,” ujarnya.
Menanggapi ini, Ketua Komisi X, Syaiful Huda berharap proses transisi bidang pendidikan tinggi kembali ke Kemendikbud dapat berjalan lancar dan tidak terlalu menyita waktu.
“Saya berharap restrukturisasi akibat penggabungan kembali Dikti ke Kemendikbud dapat berjalan segera,” kata Syaiful. (L/R10/RI-1)
Baca Juga: Hari Guru, Kemenag Upayakan Sertifikasi Guru Tuntas dalam Dua Tahun
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru