DPR Tegaskan Urgensi Multilateralisme Tangani Covid-19

Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR Fadli Zon di dampingi Wakil Ketua BKSAP DPR RI Mardani Ali Sera saat mengikuti konferensi virtual yang dihelat ‘Asian-Pacific Parliamentarian Forum on Global Health’ (APPFGH), di Ruang Pimpinan BKSAP, Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (28/9). Foto :DPR RI.

Jakarta, MINA – Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR mengingatkan urgensi kerja sama multilateral melalui ‘Universal Health Coverage’ (UHC) atau Cakupan Jaminan Kesehatan Semesta di tengah pandemi .

Hal itu ia sampaikan saat menghadiri konferensi virtual yang dihelat ‘Asian-Pacific Parliamentarian Forum on Global Health’ (APPFGH) pada Senin (28/9).

Konferensi tersebut membahas tema ‘Investing in Universal Health Coverage for the Future’ yang turut dihadiri Wakil Ketua BKSAP Mardani Ali Sera.

Fadli mengungkapkan, pandemi Covid-19 merupakan alarm bagi pentingnya pemenuhan UHC sebagai bagian dari komitmen tujuan pembangunan berkelanjutan secara global menuju seluruh penduduk dunia yang lebih sehat pada tahun 2030.

Terlebih, sambung Fadli, tahun lalu para pemimpin dunia juga telah menyatakan komitmennya atas UHC.

“UHC sudah menjadi keputusan politik. Parlemen dipastikan menjadi yang terdepan dalam upaya pencapaian UHC melalui keputusan politiknya. Pandemi Covid-19 merupakan momentum tepat untuk lebih fokus berinvestasi pada kesehatan. Sekarang, waktu yang tepat untuk meninjau ulang rencana kita dalam merealisasikan UHC. Menyelamatkan nyawa dan menjaga kesehatan saat pandemi sebagai prioritas adalah langkah awal berkomitmen kuat terhadap UHC,” ujar Fadli.

Lebih lanjut ia menyatakan, melihat pandemi Covid-19 sebagai ujian sejauh mana ketangguhan UHC sebuah negara. Secara khusus di Indonesia, menurut Fadli pandemi Covid-19 merupakan sinyal pesan untuk peningkatan jaring pengaman kesehatan nasional atau Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan.

DPR RI juga menegaskan kembali urgensi kerjasama regional dan global dalam penanganan pandemi termasuk ketersediaan vaksin Covid-19 di masa mendatang.

“Kerja sama multilateral sangat dibutuhkan. WHO harus mampu mengelola itu termasuk ketersedian vaksin di masa mendatang. Tidak boleh ada satu negara pun yang tertinggal. Parlemen sebagai representasi masyarakat punya potensi besar dalam menyatukan masyarakat dunia untuk menangani wabah ini,” pungkasnya.

Sementara itu, Wakil Ketua BKSAP DPR RI Mardani Ali Sera menekankan peranan WHO dalam mengatasi kesenjangan antar negara terkait pelayanan kesehatan. Termasuk penanganan pandemi Covid-19.

Ia juga meminta WHO agar lebih proaktif mengorganisasi kerja sama multilateral dalam penanganan pandemi Covid-19. (R/R7/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

 

 

Wartawan: sri astuti

Editor: Rana Setiawan

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.