Jakarta, MINA – Dr. Adian Husaini,M.Si., Ketua Umum Dewan Da’wah Islam Indonesia (DDII), mengatakan perlunya terus meningkatkan kader-kader dakwah bermental pejuang.
“Untuk bisa komputer gampang. Ilmu-ilmu di internet juga melimpah. Tapi untuk menjadi pejuang dakwah yang shaleh dan bermental kuat, siap terjun di medan-medan dakwah terutama di daerah-daerah terpencil itu tidak mudah,” ujarnya pada sambutan Bedah Buku “Integrasi Ilmu dan Islam” karya Prof. Dr. Ir. A.M. Saefuddin dan Drs. Yuddy Ardhi, Penerbit Dewan Da’wah Islam Indonesia (DDII) dan Pesantren Al-Fathonah Cirebon, di Universitas Al-Azhar Indonesia, Jakarta, Selasa (17/1/2023).
Apalagi, ada tantangan besar, terutama di dunia kampus, yaitu masih menyebarnya paham sekularisme, yang melihat sesuatu hanya dari sisi duniawi, ujar Adian, yang juga menjabat Ketua Program Doktor Pendidikan Islam Universitas Ibn Khaldun Bogor dan Direktur At-Taqwa College Pesantren At-Taqwa Depok.
“Tujuan kuliah di kampus akan menjadi sempit kalau hanya untuk cari makan,” ujar anggota Senat Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah (STID) Muhammad Natsir itu.
Baca Juga: UAR Korwil NTT Ikuti Pelatihan Water Rescue
Ia menyarankan kepada para pengurus lembaga pendidikan, baik kampus, sekolah Islam maupun pesantren, untuk terus menjaring kader-kader terbaiknya, agar semakin besar lembaga pendidikan tersebut.
“Tugas kita adalah membesarkan kampus, sekolah Islam dan pesantren kita,” lanjutnya.
Ia juga mengingatkan, internet memang dapat menyajikan semua ilmu pengetahuan dan teknologi. Tapi tidak bisa menggantikan nilai-nilai Islam yang ditanamkan kepada peserta didik.
“Nilai-nilai keimanan, ibadah, akhlak itu yang utama yang utama. Jangan sampai misalnya ada mahasiswa yang tidak shalat,” imbuhnya.
Baca Juga: Cuaca Jakarta Diguyur Hujan Kamis Ini
Bedah Buku “Integrasi Ilmu dan Islam” Karya Prof. Dr. Ir. H. A. M. Saefuddin dan Drs. Yuddy Ardhi terselenggara atas kerjasama Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI) dengan Universitas Islam Indonesia (UII), Asosiasi Masjid Kampus Indonesia (AMKI), serta Konsorsium Epistemologi Islam dan Badan Kerjasama Perguruan Tinggi Islam Swasta se-Indonesia (BKS-PTIS).
Tampil sebagai pembahas pada bedah buku, Prof. Dr. Rd. Mulyadhi Kartanegara (Guru Besar Filsafat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta), Prof. Dr. Nurhayati Djamas, M.A., M.Si. (Kepala Pusat Kajian dan Pengembangan Integrasi Nilai- nilai Islam Lintas Disiplin Ilmu, Universitas Al- Azhar Indonesia Jakarta), dan Prof. Dr. Dato’ Mohd Fauzan Noordin (Director of IIIT East & Southeast Asia).
Turut memberikan sambutan pada bedah buku : Rektor UAI (Prof. Dr. Ir. Asep Saefuddin, M.Sc.), Ketua Asosiasi Masjid Kampus Indonesia (Prof. Dr. H. Hermawan Kresno Dipojono), dan Koordinator Konsorsium Epistemologi Islam (Prof. Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D). (L/RS2/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Tim Gabungan Lanjutkan Pencarian Korban Longsor Jawa Tengah