Universitas Al-Azhar Indonesia Gelar Diskusi terkait Perkembangan Kurikulum Pendidikan Islam

Sharing Session Universitas Al-Azhar terkait perkimbangan kurikulum pendidikan Islam digelar secara daring. (Foto: Tangkapan Layar)

Jakarta, MINA – Pusat Kajian Penerapan Etika dan Nilai-nilai Keislaman (PKPENK) (UAI), menyelenggarakan diskusi terkait perkembangan kurikulum dengan tema “Internalization of Knowledge Integration at The Basic, Middle and Higher Levels Curriculum”, Sabtu (30/9).

Acara ini digelar secara daring bersama Internasional Institute of Islamic Thought (IIIT) Indonesia-Country Representative dan Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah (Disdakmen) Yayasan Pesantren Islam Al-Azhar (YPIA).

Hadir sebagai narasumber, Ketua Dewan Pengawas YPI Al-Azhar, Prof. Dr. Nurhayati Djamas dan IIIT Academic Fellow/Former Professor and Dean, Kulliyah of Education, IIUM, Rosnani Hasyim.

Rektor UAI Prof. Dr. Ir. Asep Saefuddin dalam sambutannya menyampaikan tentang pengaruh barat dalam dunia Pendidikan Islam.

Baca Juga:  Banjir Longsor Kabupaten Luwu Landa 13 Kecamatan, Tujuh Wafat

“Kami pernah membaca bahwa barat memang mempunyai keinginan menguasai dunia, dan terjadilah sekulerisasi di negara-negara Muslim yang juga masuk ke dunia pendidikannya.Namun, tidak berarti bahwa kita harus mengadopsi semuanya atau tinggal diam. Justru hal ini yang pernah ditantang oleh bapa Anwar Ibrahim sewaktu bicara di Al-Azhar Indonesia, 3 bulan sebelum menjadi perdana menteri,” kata Asep.

Asep mengatakan, saat itu Anwar Ibrahim menyampaikan tantangan bagaimana metodologi-metodologi Islami bisa diadopsi oleh kurikulum dari tingkat dasar sampai perguruan tinggi.

Dalam kesempatan itu, Ketua Bidang Dikdasmen YPIA Drs. Nuri Muhammad mengatakan, acara ini sangat penting untuk perkembangan kurikulum di pendidikan dasar dan menengah YPI Al-Azhar.

Baca Juga:  Wilayah 3T Jadi Prioritas Pembangunan Madrasah

“Terima kasih kepadaPprof. Rosnani yang akan memberikan pengetahuannya berkenaan dengan filosofi kurikulum sekolah Islam di Malaysia dan juga Prof. Nurhayati yang bersedia memberikan sharingnya tentang tantangan dan peluang yang akan dihadapi dalam kurikulum sekolah Islam,” tambahnya.

Selain itu, hadir juga Kepala PKPENK UAI Drs. Murni Djamal, IIIT Indonesia-Country Representative Dr. Habib Chirzin.

YPI Al Azhar didirikan pada 7 April 1952 oleh 14 orang tokoh Islam dan Pemuka Masyarakat di Jakarta. Salah seorang pencetus gagasan pendirian yayasan ini yaitu dr. Syamsuddin, Menteri Sosial RI ketika itu, yang didukung oleh Sjamsuridjal yang pada waktu itu adalah Walikota Jakarta Raya. (L/Mil/P1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

 

Wartawan: sri astuti

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.