Jakarta, MINA – Aktifis kemanusiaan Dr. Sarbini Abdul Murad menyatakan, mengakui kadaulatan Zionis Israel dan menjalin hubungan diplomatik dengan penjajah itu bertentangan dengan UUD 1945 yang tegas menentang segala bentuk penjajahan di atas dunia.
Komentar itu menyusul isu yang menyatakan Presiden Prabowo Subianto menyatakan akan menjalin hubungan diplomatik dengan Israel, jika mereka mengakui Palestina merdeka.
“Sekarang yang paling penting adalah Prabowo melobi Presiden AS Trump untuk menghentikan genosida di Gaza serta membuka koridor kemanusiaan. Dengan begitu, warga Gaza tidak akan terus-menerus mengalami kelaparan,” ujar Dr. Sarbini dalam pernyataannya kepada MINA, Rabu (28/5).
Dr. Sarbini juga mengingatkan pentingnya mengambil pelajaran dari negara-negara Arab, termasuk Mesir, Yordania, Turki, UEA dan lainnya yang menjalin hubungan diplomatik dengan Israel tetapi gagal menghentikan penderitaan rakyat Palestina.
Baca Juga: Dekan IPB Sebut Zakat Bukan Profit-Oriented, tapi Maslahat-Oriented
“Mesir dan negara-negara Arab lainnya membuka hubungan diplomatik dengan Israel, tetapi tidak bisa berbuat apa-apa untuk menghentikan genosida di Gaza. Hal ini menunjukkan bahwa pengakuan terhadap Israel tidak otomatis membawa keadilan bagi rakyat Palestina,” katanya.
“Indonesia harus konsisten pada amanat Pembukaan UUD 1945. Mengakui Zionis berarti mengakui penjajahan dan ini adalah bentuk pengkhianatan terhadap prinsip bangsa kita,” tegasnya. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Presiden Prabowo Seru Israel untuk Akui Negara Palestina