Brussels, 9 Syawal 1436/25 Juli 2015 (MINA) – Dua kelompok oposisi utama Suriah telah menyepakati peta politik untuk mengakhiri perang saudara yang sedang berlangsung di Suriah.
Pejabat Koalisi Nasional untuk Revolusi Suriah dan Pasukan Oposisi (SNC) bersama Komisi Nasional Koordinasi untuk Perubahan Demokrasi (NCC) membuat keputusan setelah pertemuan di Brussels, Belgia, pada Jumat (24/7), di mana mereka menyajikan roadmap kesepakatan kepada wartawan.
Dua kelompok oposisi yang sebelumnya bertentangan satu sama lain mengatakan, mereka sepakat “mengutuk penargetan mengerikan rezim (Bashar al-Assad) terhadap warga sipil tidak bersenjata di seluruh kota dan desa Suriah menggunakan bom barel dan rudal”.
“Bom-bom barel jatuh setiap hari kepada penduduk sipil,” kata Hadi al-Bahra, anggota SNC, Anadolu Agency yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
Ketidaksepakatan dan saling tuduh antara kedua kelompok telah menyebabkan perpecahan dalam oposisi Suriah. Di saat SNC diasingkan, NCC justeru mendapat status toleransi oleh pemerintah Suriah.
Namun, pada Jumat itu kedua kelompok oposisi mengatakan, mereka menegaskan kembali, solusi untuk krisis di Suriah dapat dicapai melalui proses politik yang dilakukan oleh rakyat Suriah sendiri, di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Menurut data PBB, lebih 220.000 orang telah tewas dalam perang saudara Suriah sejak Maret 2011 yang mendorong terjadinya krisis pengungsi yang mendunia. (T/P001/P4)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon