Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dua Mahasiswa Bard Dibebaskan dari Tuduhan anti-Semitisme

Rudi Hendrik - Kamis, 12 Maret 2020 - 16:15 WIB

Kamis, 12 Maret 2020 - 16:15 WIB

5 Views

New York, MINA – Bard College di New York telah membebaskan dua mahasiswanya yang memprotes pembicara rasis Oktober 2019 lalu atas tuduhan palsu anti-Semitisme.

Ben Mulick dan Akiva Hirsch adalah bagian dari mahasiswa yang memprotes pandangan anti-Palestina dari profesor Harvard, Ruth Wisse, editor opini The Forward Batya Ungar-Sargon dan mantan pejabat senior Dewan Keamanan Nasional Israel Shany Mor, demikian The Electronic Intifada melaporkan pada Rabu (11/3).

Mulick membaca pernyataan singkat selama diskusi panel dan Hirsch bergabung dengan mahasiswa lain dalam nyanyian selama periode tanya jawab, tindakan keduanya sepenuhnya dalam kebijakan kebebasan berbicara di kampus.

Ungar-Sargon yang pernah mencoreng nama baik Anggota Kongres AS Ilhan Omar sebagai anti-Semit, mengklaim bahwa ia diprotes oleh anggota “Mahasiswa untuk Keadilan di Palestina” hanya “karena ia seorang Yahudi.”

Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu

Mulick dan Hirsch kemudian ditempatkan di bawah penyelidikan selama berbulan-bulan oleh pemerintah. Perguruan tinggi kemudian mengumpulkan panel profesor untuk menentukan apakah keduanya telah melanggar kebijakan kebebasan berbicara.

Tidak ada keluhan resmi yang diajukan terhadap para mahsiswa itu, demikian pula anggota lainnya dari Mahasiswa untuk Keadilan di Palestina atau orang lain yang memprotes.

Bard College memutuskan untuk menyelidiki Mulick dan Hirsch sendiri, berdasarkan tuduhan palsu anti-Semitisme.

Palestine Legal, yang mewakili Mulick dan Hirsch, memperingatkan pihak kampus agar tidak melakukan pembalasan, dengan alasan bahwa para mahasiswa tidak dapat dihukum berdasarkan kebijakan kebebasan berbicara di perguruan tinggi, yang secara eksplisit melindungi “perbedaan pendapat dan protes.”

Baca Juga: DK PBB Berikan Suara untuk Rancangan Resolusi Gencatan Genjata Gaza

Kelompok hak-hak sipil mengatakan bahwa presiden perguruan tinggi Leon Botstein mengumumkan pada Ahad (8/3) lalu bahwa ia menerima temuan panel, yaitu tidak ada pelanggaran kebijakan. (T/RI-1/RS2)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Kepada Sekjen PBB, Prabowo Sampaikan Komitmen Transisi Energi Terbarukan

Rekomendasi untuk Anda

Kolom
Amerika
Palestina
Amerika
Amerika
Kolom
Kolom
Khadijah