Baghdad, MINA – Dua serangan roket menargetkan instalasi diplomatik dan militer Amerika Serikat (AS) dalam semalam, pasukan keamanan Irak mengatakan pada Ahad (5/7)0
Sejak Oktober, para diplomat dan pasukan AS di seluruh Irak telah menjadi sasaran sekitar tiga lusin serangan rudal. Washington menyalahkan faksi-faksi bersenjata pro-Iran atas serangan itu.
Dalam langkah pertama dari jenisnya, pasukan elit Irak pada akhir Juni menangkap lebih dari selusin pejuang dukungan Iran yang diduga merencanakan serangan baru di Zona Hijau Baghdad, tempat bagi Kedutaan AS dan asing lainnya, demikian dikutip dari Nahar Net.
Pejabat pemerintah Irak mengatakan, serangan itu akan berfungsi sebagai “pesan” untuk mencegah serangan di masa depan, tetapi pada hari Ahad dini hari, militan melakukan serangan lagi.
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
Satu roket yang ditembakkan di Zona Hijau mendarat di dekat sebuah rumah, melukai seorang anak, menurut militer Irak.
“Pada saat yang sama, pasukan kami mampu menggagalkan serangan lain, menyita roket dan peluncur Katyusha yang menargetkan pangkalan Taji di utara Baghdad,” tambahnya, merujuk pada pangkalan tempat pasukan koalisi pimpinan AS berbasis.
Upaya itu dilakukan hanya beberapa jam setelah kedutaan AS menguji sistem pertahanan roket baru yang dikenal sebagai C-RAM, menurut sumber keamanan senior Irak.
C-RAM, yang didirikan awal tahun ini di kedutaan, memindai proyektil yang masuk dan meledak di udara dengan menargetkan beberapa ribu peluru per menit.
Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon
Serangkaian ledakan bisu terdengar di seluruh Baghdad pada hari Sabtu, ketika sistem itu tampaknya diuji, membuat orang yang lewat bingung dan parlemen Irak marah.
Wakil Ketua Parlemen Hassan al-Kaabi mengecam ujicoba sebagai “provokatif” dan “tidak dapat diterima”, karena dapat menempatkan daerah perumahan dalam bahaya.
Namun, tidak ada komentar langsung dari Kedutaan tentang apakah sistem itu digunakan melawan roket dalam semalam. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Perdana Menteri Malaysia Serukan Pengusiran Israel dari PBB