Jakarta, MINA – Pengoperasian Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta fase 1 dan ground-breaking fase 2 pada Ahad (24/3), telah diresmikan oleh Presiden RI, Joko Widodo dan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. MRT merupakan proyek kerjasama antara pemerintah Indonesia dengan Jepang.
Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Ishii Mafumi yang hadir dalam peresmian tersebut mengatakan, kedua fase proyek MRT tersebut menggunakan bantuan Official Development Assistance (ODA) Jepang yang berkontribusi untuk mengurangi kemacetan di wilayah metropolitan Jakarta dan mengembangkan ekonomi Indonesia.
“Melalui upaya tersebut, kami yakin proyek MRT ini menjadi simbol persahabatan kedua negara, kami berdoa agar proyek MRT dapat berkontribusi untuk mengembangakan ekonomi Indonesia dan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Jakarta, sehingga bisa mempererat hubungan kedua negara,” kata Ishii dalam keterangan persnya.
Ia juga mengatakan, bukan hanya pemerintah Jepang dan Jepang International Cooperation Agency (JICA) yang memberi bantuan ODA, tetapi perusahaan-perusahaan dan para teknisi Jepang berusaha keras untuk memulai beroperasinya MRT. “Sebagai hasil kerja sama antara Jepang dan Indonesia, kita bisa melakukan peresmian MRT fase 1 ini sesuai rencana,” ujarnya.
Baca Juga: MUI Tekankan Operasi Kelamin Tidak Mengubah Status Gender dalam Agama
“Saya sebagai perwakilan dari pemerintah Jepang mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada semua pihak. Sehubungan dengan MRT fase 2, Jepang akan melakukan alih teknologi pembangunan yang canggih kepada pihak Indonesia secara aktif dan juga menyampaikan pengalaman tentang pengoperasiannya,” tambahnya.
Sementara itu, Wakil Presiden JICA, Tanaka Yasushi yang hadir dalam peresmian MRT juga mengatakan, MRT Jakarta merupakan proyek kereta bawah tanah pertama bagi Jepang dalam sejarah ODA, karena perusahaan- perusahaan Jepang terlibat dalam semua pekerjaan termasuk konstruksi sipil, pembenahan sistem persinyalan serta komunikasi dan pengadaan gerbong kereta.
Rute yang diresmikan hari ini jaraknya 16 km. Namun, ia mengingatkan penduduk Jakarta yang berjumlah lebih dari 10 juta orang, perpanjangan rute akan diperlukan. Untuk itu JICA akan mendukung upaya tersebut.
Bantuan ODA Jepang di Indonesia dimulai sejak tahun 1954, telah memberikan kontribusi besar melalui di bidang pengembangan SDM, pembangunan infrastruktur sosial ekonomi.
Baca Juga: Prof. El-Awaisi Serukan Akademisi Indonesia Susun Strategi Pembebasan Masjidil Aqsa
Selama ini, secara kumulatif, bantuan Jepang kepada Indonesia berjumlah 29,5 miliar dolar yang merupakan total kumulatif sampai tahun 2006. (L/Sj/RS3)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Syeikh Palestina: Membuat Zionis Malu Adalah Cara Efektif Mengalahkan Mereka